Pengakuan terhadap kedaulatan suatu negara merupakan langkah fundamental dalam hubungan internasional. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, dukungan dari negara-negara lain menjadi sangat krusial untuk memperkuat statusnya sebagai negara merdeka.
Sejarah mencatat bahwa ada beberapa negara yang menjadi yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan ini tidak hanya berdampak pada pengembangan diplomasi, tetapi juga pada solidaritas antarbangsa.
Sepuluh Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia
Pengakuan kemerdekaan Indonesia tidak datang begitu saja. Banyak negara yang melihat situasi di Nusantara dengan empati dan dukungan, terutama negara-negara yang memiliki kesamaan ideologis atau pengalaman sejarah. Hal ini menjadi langkah penting bagi Indonesia dalam perjalanannya menjadi anggota komunitas global.
Setelah proklamasi, Mesir menjadi negara pertama di dunia yang memberikan pengakuan. Dukungan dari Mesir sebagai negara mayoritas Muslim memberikan dorongan moral kepada Indonesia dalam upayanya mendapatkan pengakuan internasional.
Selanjutnya, Ukraina yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet juga menunjukkan dukungan yang signifikan. Menteri Luar Negeri Ukraina secara resmi mengkonfirmasi dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia di forum internasional, termasuk di PBB.
Peran Palestina dalam Pengakuan Kedaulatan Indonesia
Palestina memiliki posisi unik dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia, di mana pengakuan ini disampaikan bahkan sebelum proklamasi pada tahun 1944. Relasi antara Palestina dan Indonesia sangat erat, dengan kedua bangsa merasakan perjuangan yang sama melawan penjajahan.
Di sisi lain, India juga memberikan dukungannya setelah mengalami penjajahan yang serupa. Pemimpin India, Jawaharlal Nehru, menyatakan dukungannya pada September 1946, yang memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
Vatikan sebagai negara dengan pengaruh luas di Eropa merespons positif dengan membangun hubungan diplomatik pada tahun 1947, menunjukkan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia meskipun terjadi berbagai tantangan di kancah internasional.
Australia dan Kontribusinya terhadap Pengakuan Indonesia
Australia menjadi negara yang memberikan pengakuan resmi pada tahun 1949, meskipun dukungan non-formalnya sudah ada sejak 1945. Gerakan Black Armada adalah salah satu contoh bagaimana solidaritas antarbangsa dapat tercipta melalui aksi kolektif.
Gerakan ini melibatkan para pekerja pelabuhan dan pelaut yang menolak beroperasi untuk kapal-kapal Belanda di pelabuhan-pelabuhan Australia, menandakan dukungan yang kuat terhadap kemerdekaan Indonesia.
Lebih lanjut, Arab Saudi juga mencatatkan diri sebagai negara yang memberikan pengakuan, dengan Raja Abdul Aziz Al-Saud menegaskan dukungannya terhadap Republik Indonesia pada tahun 1947. Pengakuan ini menjadi simbol solidaritas antarnegara di dunia Muslim.
Dukungan dari Suriah dan Yordania
Suriah, sebagai anggota Liga Arab, juga ikut memberikan pengakuan pada tahun 1947. Hubungan yang erat terjalin antara Indonesia dan Suriah, terutama berkaitan dengan isu-isu keadilan sosial dan kemanusiaan di Timur Tengah.
Yordania, yang saat itu dikenal sebagai Kerajaan Transyordania, juga mendukung pengakuan kemerdekaan Indonesia melalui keputusan Dewan Pimpinan Liga Arab. Hal ini direspon positif oleh Presiden Soekarno dengan mengirim delegasi untuk memperkuat hubungan diplomatik.
Hubungan antara Indonesia dan Yordania berlanjut hingga saat ini, di mana keduanya terus berupaya menggalang kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan pendidikan.
Hubungan Indonesia dan Turki yang Makin Erat
Turki menegaskan dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, meski dalam kondisi tekanan dari Belanda. Pengakuan ini sangat berarti, karena menunjukkan bahwa Turki adalah salah satu negara yang berani mengambil posisi untuk mendukung negara yang baru saja merdeka.
Sejak saat itu, hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki terus berkembang. Turki membuka kedutaannya di Jakarta pada tahun 1957, yang menandai awal dari era baru kerja sama di berbagai sektor.
Dukungan dari negara-negara ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia menghadapi berbagai tantangan, solidaritas internasional memberikan harapan dan kekuatan dalam perjalanan kemerdekaan. Keterlibatan negara-negara tersebut tidak hanya mengakui eksistensi Indonesia, tetapi juga memperkuat jalinan persahabatan yang masih terjalin hingga kini.