Kucing adalah hewan peliharaan yang banyak dipilih karena sifatnya yang menggemaskan dan kehadirannya yang dapat menciptakan suasana bahagia. Memelihara kucing tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga menyimpan banyak manfaat kesehatan yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Berinteraksi dengan kucing, baik melalui permainan atau sekadar mengelusnya, dapat mendorong pelepasan hormon-hormon positif dalam tubuh. Selain itu, kucing juga memiliki kemampuan untuk menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental pemiliknya secara signifikan.
Seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian di Australia, pemilik hewan peliharaan, termasuk kucing, cenderung menunjukkan tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan. Penelitian ini mengindikasikan adanya keterkaitan antara hewan peliharaan dengan kesehatan jantung dan aspek kesehatan lainnya.
Manfaat Kesehatan Fisik dari Memelihara Kucing
Studi yang dilakukan di Universitas Minnesota menemukan bahwa pemilik kucing memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih rendah. Orang-orang yang tidak memelihara kucing memiliki risiko yang lebih tinggi, sekitar 30-40% dibandingkan mereka yang memelihara kucing selama lebih dari sepuluh tahun.
Menyentuh atau memeluk kucing dapat memicu pelepasan endorfin, hormon alami yang berfungsi untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan suasana hati. Aktivitas fisik yang dilakukan saat bermain dengan kucing pun dapat meningkatkan tingkat energi dan mengurangi gejala stres yang dirasakan seseorang.
Kucing juga dikenal karena suara mendengkur atau “purring” yang mereka hasilkan. Frekuensi suara ini, yang berada dalam kisaran 20-140 Hz, diyakini dapat memberikan efek penyembuhan bagi nyeri otot dan tulang manusia, berfungsi sebagai terapi alami bagi para pemiliknya.
Kucing dan Kesehatan Mental: Terapi Emosional
Hewan peliharaan, khususnya kucing, dapat meningkatkan kesehatan mental pemilik melalui interaksi yang positif. Ketika seseorang berinteraksi dengan kucing, terjadi pelepasan hormon oksitosin yang berkontribusi pada perasaan cinta dan koneksi sosial.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bermain dengan kucing dapat mengurangi tingkat Kortisol, yang merupakan hormon stres utama dalam tubuh. Hasilnya, banyak orang melaporkan peningkatan perasaan relaksasi dan kebahagiaan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan mereka.
Mengobrol dan bermain dengan kucing dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan yang dirasakan seseorang. Proses ini bukan saja membantu meredakan stres mental, tetapi juga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemiliknya.
Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Kucing
Penelitian dari University of Missouri menunjukkan bahwa anak-anak penderita autisme dapat merasakan manfaat signifikan dari interaksi dengan hewan peliharaan. Keluarga yang memiliki kucing melaporkan adanya peningkatan dalam keterampilan sosial anak-anak mereka.
Orang tua dari anak-anak tersebut melaporkan bahwa kehadiran kucing membantu menciptakan ikatan emosional yang kuat. Ini menunjukkan bahwa kucing dapat berfungsi sebagai alat bantu terapi dalam meningkatkan interaksi sosial anak-anak, terutama bagi mereka yang memiliki tantangan emosional.
Dengan kehadiran kucing, anak-anak dapat belajar berkomunikasi dan berinteraksi dengan lebih baik. Momen-momen berharga ini membangun kepercayaan diri anak dan mengurangi perasaan terasing.