Ahli jantung dan pembuluh darah dari Fakultas Kedokteran salah satu universitas menyatakan bahwa paparan suara ekstrem dapat memicu respons fisiologis yang merugikan kesehatan jantung. Hal ini menyusul kasus tragis di mana seorang perempuan meninggal saat menghadiri sebuah karnaval dengan iringan suara keras yang dikenal sebagai sound horeg.
Para ahli menyarankan agar masyarakat hati-hati terhadap kebisingan yang berlebihan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Kajian mengenai dampak dari kebisingan ini menjadi penting, mengingat banyak orang yang sering terpapar suara keras.
Dalam penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa suara bising dapat mengganggu fungsi kardiovaskular. Bagi individu yang sehat, risiko mungkin lebih rendah, namun bagi mereka yang memiliki faktor risiko, seperti gangguan irama jantung, bahaya dapat meningkat secara signifikan.
Paparan Suara dan Risiko Kesehatan Jantung yang Tersembunyi
Kebisingan yang melampaui 85 dB ketika terpapar secara terus-menerus berpotensi menghancurkan pembuluh darah. Hal ini dapat meningkatkan stres fisiologis, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
Meity, seorang pakar di bidang kardiologi, menekankan apresiasi pentingnya pencegahan kesehatan jantung. Menurutnya, regulasi yang lebih ketat untuk melindungi individu yang rentan dari paparan suara ekstrem perlu diterapkan.
Dari pengalaman di dunia kerja,Meity merekomendasikan langkah-langkah pencegahan yang perlu diadopsi dalam konteks publik. Contohnya, penerapan audit kebisingan secara rutin serta penggunaan alat pelindung telinga harus menjadi hal yang diprioritaskan.
Urgensinya Pembatasan Kebisingan di Acara Publik
Meity mengungkapkan bahwa tindakan pencegahan di tempat kerja dapat diimplemetasikan di berbagai acara publik. Penerapan batasan kebisingan pada waktu acara hiburan sangat diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Pentingnya langkah-langkah ini semakin terang ketika kita menyadari betapa seringnya orang-orang terpapar kebisingan berbahaya saat merayakan berbagai momen. Seharusnya, aspek ini ditangani dengan serius oleh penyelenggara acara.
Selain upaya pencegahan, edukasi publik mengenai potensi bahaya dari suara keras juga sangat penting. Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat dapat lebih waspada dan melakukan tindakan preventif.
Kasus Kematian yang Menyentuh Hati dan Pelajaran yang Dapat Dipetik
Kejadian meninggalnya seorang warga saat menyaksikan acara karnaval sound horeg tentu mengejutkan. Kasus ini membuka mata banyak orang terhadap bahaya kebisingan yang sering kali diabaikan.
Ketika Anik Mutmainah, seorang perempuan asal Lumajang, tiba-tiba pingsan saat menyaksikan karnaval, situasi itu menjadi bukti nyata akan risiko yang ada. Meskipun sudah dilarikan ke rumah sakit, sayangnya nyawanya tidak tertolong.
Dari insiden ini, dapat disimpulkan bahwa kebisingan tidak dapat dianggap sepele. Kehati-hatian harus diperhatikan, terutama ketika situasi menyangkut kesehatan jantung seseorang.