Komunitas motor gede atau moge yang terkenal di Indonesia, yaitu Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI), sedang menghadapi situasi yang cukup rumit. Pencopotan posisi Ahmad Sahroni sebagai ketua umum kini menjadi isu hangat di kalangan anggota setelah pernyataannya yang dianggap menyinggung masyarakat.
Masalah ini muncul setelah Ahmad Sahroni merespon kritik publik terhadap kinerja DPR dengan komentar yang mengejutkan. Hal ini menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat, dan dorongan untuk menggantinya sebagai ketua umum mulai menguat.
Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan diadakan pada 6 September 2025 di Makassar, pencopotan Sahroni dari jabatan ketua umum patut dibahas. Pihak HDCI merasa perlu untuk menangani masalah ini secara serius dan merespons tuntutan anggota komunitas.
Penyebab Kemarahan dan Reaksi Publik Terhadap Sahroni
Akhir-akhir ini, banyak anggota HDCI merasa kecewa dengan Sahroni, terutama setelah ia mencap kritik masyarakat sebagai tidak masuk akal. Dalam pandangannya, menyebut DPR harus dibubarkan adalah tindakan yang tidak logis dan menunjukkan sikap yang tidak dewasa.
Ketua HDCI Bandung, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal HDCI Pusat, Glenarto, mengakui adanya desakan dari banyak anggota untuk mengganti Sahroni. Hal ini menunjukkan bahwa suara anggota komunitas sangat berpengaruh dalam menentukan arah organisasi.
Sementara itu, reaksi publik terhadap pernyataan Sahroni semakin memanas. Sebagai ketua umum, seharusnya ia dapat mengelola komunikasi yang baik dengan publik, bukan malah menimbulkan kontroversi yang lebih besar.
Rapat Kerja Nasional dan Proses Keputusan HDCI
Perbincangan tentang nasib Ahmad Sahroni akan menjadi salah satu agenda dalam Rakernas yang dijadwalkan. Rapat ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi anggota untuk mengekspresikan pendapat dan harapan mereka terhadap kepemimpinan yang lebih baik.
Glenarto menyatakan bahwa pencopotan ketua umum tidak bisa dilakukan sembarangan. Proses tersebut harus mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) HDCI agar tetap sesuai dengan regulasi yang ada dalam organisasi.
Ia juga menekankan bahwa proses pengambilan keputusan harus berlangsung transparan dan demokratis. Dengan demikian, aspirasi anggota dapat terakomodasi tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut.
Implementasi Anggaran Dasar dan Agenda HDCI
Stuktur organisasi HDCI yang berlandaskan pada AD ART menjadi penting untuk dibedah dalam Rakernas mendatang. Hal ini bertujuan untuk memastikan segala langkah yang diambil sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Upaya demi upaya untuk melengserkan seorang ketua umum bukanlah hal yang mudah. Anggota HDCI harus menyusun argumen dan alasan yang kuat agar proses tersebut dapat dilakukan dengan baik.
Pihak HDCI menyadari, bahwa sebagai organisasi yang sudah lama berdiri, menjaga stabilitas internal adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, setiap keputusan perlu dipikirkan dengan matang dan tidak terpengaruh emosi sesaat.