Dua gempa bumi dahsyat kembali mengguncang Afghanistan timur dengan jeda waktu hanya 12 jam setelah gempa berkekuatan 6,2 mengguncang wilayah tenggara pada Kamis siang. Kejadian ini menambah derita bagi negara yang dilanda konflik berkepanjangan dan merefleksikan tantangan kemanusiaan yang sangat besar.
Pada saat ini, tim penyelamat sedang berjuang di medan sulit dengan cuaca buruk untuk menemukan korban. Tambahan gempa susulan tersebut juga meningkatkan ketidakpastian mengenai jumlah korban jiwa yang bisa saja terus bertambah dalam situasi yang rentan ini.
Para korban di daerah yang terpengaruh berjuang keras untuk memperoleh kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal. Sementara itu, organisasi internasional memperingatkan bahwa kebutuhan dana serta pasokan makanan dan medis sangat mendesak agar bisa memberikan bantuan yang diperlukan.
Dampak Lanjutan dari Gempa Bumi di Afghanistan
Gempa yang terjadi ini bukan hanya mengakibatkan banyak kehilangan jiwa tetapi juga merusak infrastruktur yang sudah rentan. Dalam laporan awal, pemerintah Taliban mencatat minimal 2.205 orang tewas dan lebih dari 3.640 lainnya mengalami luka-luka akibat gempa yang mengguncang pada Kamis malam.
Di Provinsi Nangarhar, ambulans terus beroperasi untuk mengangkut korban yang terluka ke rumah sakit terdekat. Ini termasuk 13 korban yang terkena dampak langsung dari gempa berkekuatan 6,2 yang menjadi titik awal bencana beruntun ini.
Setelah gempa yang pertama, terbukti bahwa dampaknya sangat parah, berakibat pada bangunan yang ambruk dan kerugian besar. Banyak warga yang memilih untuk tinggal di luar rumah demi keamanan, mengingat struktur bangunan yang terbentuk dari bahan rentan seperti batu bata kering dan kayu.
Kondisi Terkini dan Upaya Penyelamatan
Pada hari Jumat, gempa dengan magnitudo 5,4 kembali mengguncang wilayah tersebut, menambah beban penduduk yang sudah terpuruk. Gempa ini dilaporkan terjadi pada kedalaman 10 km, hanya beberapa jam setelah gempa sebelumnya, menciptakan ancaman lebih lanjut bagi keselamatan warga.
Warga yang tinggal di distrik Nurgal di Kunar terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti tenda atau area terbuka. Mereka merasa tidak aman untuk kembali ke rumah karena takut akan gempa susulan yang mungkin terjadi kapan saja.
Data menunjukkan bahwa akses ke banyak desa yang terkena dampak parah terputus akibat longsoran tanah dan batu, yang semakin memperlambat proses penyelamatan. Hal ini menambah kesulitan bagi bantuan kemanusiaan yang berusaha menjangkau mereka yang membutuhkan.
Sejarah Gempa Bumi di Afghanistan dan Penyebabnya
Gempa bumi di Afghanistan tidaklah asing, terutama di daerah pegunungan Hindu Kush yang merupakan lokasi pertemuan dua lempeng tektonik besar. Kejadian gempa terbaru ini merupakan salah satu yang paling mematikan dalam sejarah, dengan laporan awal yang menunjukkan kerusakan besar dan banyaknya jiwa yang hilang.
Pada hari Minggu sebelumnya, salah satu gempa sebelumnya juga telah menciptakan banyak kerusakan di provinsi yang sama. Dengan kedalaman hanya 10 km, dampaknya terasa sangat parah, meratakan desa dan menyebabkan banyak kejatuhan dari bangunan yang tidak kokoh.
Gempa kedua, yang terjadi pada hari Selasa, berkekuatan 5,5, juga menyebabkan ketakutan dan kegelisahan di kalangan penduduk, yang terlihat saat mereka berusaha menyelamatkan diri dari reruntuhan. Tindakan ini juga mengganggu upaya penyelamatan yang sedang berlangsung, akibat longsoran yang terjadi.