Nyeri lutut adalah masalah kesehatan yang umum dialami oleh banyak orang, terutama di kalangan usia menengah hingga lanjut. Nyeri ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk osteoartritis, cedera, atau bahkan gaya hidup yang kurang aktif.
Penting untuk memahami bahwa nyeri lutut bukanlah hal yang harus diterima begitu saja. Berbagai pendekatan, baik konservatif maupun bedah, dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini dengan efektif.
Dokter spesialis ortopedi memainkan peran penting dalam diagnosis dan penanganan nyeri lutut. Prof. DR. Dwikora Novembri Utomo, seorang ahli di bidang ini, menggarisbawahi bahwa langkah pertama dalam menangani nyeri lutut adalah melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebabnya.
Pentingnya Pemeriksaan Awal untuk Nyeri Lutut
Pemeriksaan awal merupakan tahap yang sangat krusial ketika seseorang mengeluhkan nyeri lutut. Selain pemeriksaan fisik, teknologi pencitraan seperti rontgen atau MRI mungkin diperlukan untuk memahami lebih dalam kondisi yang dialami pasien.
Lebih dari 70 persen kasus nyeri lutut ringan hingga sedang dapat membaik tanpa memerlukan operasi. Terapi fisik, latihan penguatan otot, dan perubahan gaya hidup sering kali cukup untuk meredakan gejala.
Namun, jika rasa sakit tidak kunjung reda setelah melakukan perawatan konservatif selama 3 hingga 6 bulan, baru tindakan operasi dipertimbangkan. Dalam kasus tertentu seperti kerusakan serius, operasi bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kembali memulihkan fungsi lutut.
Metode Penanganan Nyeri Lutut Secara Konservatif
Pembagian perawatan menjadi dua kategori, yaitu konservatif dan bedah, adalah langkah penting dalam penanganan nyeri lutut. Metode konservatif mencakup terapi fisik yang ditujukan untuk memperkuat otot sekitar sendi lutut.
Obat anti-inflamasi juga biasa digunakan untuk mengurangi gejala nyeri. Jika pasien disiplin menjalani terapi dan mengikuti instruksi dokter, banyak kasus nyeri lutut dapat sembuh tanpa intervensi bedah.
Pentingnya komunikasi antara dokter dan pasien tidak dapat diremehkan. Dengan memahami kebutuhan pasien, dokter dapat merekomendasikan rencana perawatan yang tepat dan aman.
Intervensi Bedah untuk Nyeri Lutut yang Parah
Ketika nyeri lutut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidak membaik dengan metode konservatif, intervensi bedah mungkin diperlukan. Teknik bedah yang dilakukan secara minimal invasif, seperti artroskopi, telah menjadi pilihan populer di kalangan ahli ortopedi.
Inovasi teknologi seperti VELYS™ Robotic-Assisted Solution membawa peningkatan signifikan dalam prosedur bedah. Dengan metode ini, sayatan yang lebih kecil dan tingkat akurasi yang tinggi mengurangi waktu pemulihan dan meningkatkan hasil jangka panjang bagi pasien.
Selain itu, fisioterapi juga memiliki peran yang krusial pascaoperasi. Program rehabilitasi yang efektif dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi nyeri yang muncul setelah tindakan bedah.