Setelah perjuangan yang intens, Timnas Indonesia U-23 harus menerima kenyataan pahit setelah kalah 0-1 dari Vietnam dalam laga final Piala AFF U-23 2025. Pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta itu berlangsung dengan ketegangan yang tinggi dan beberapa insiden keributan antara kedua tim.
Semangat juang yang ditunjukkan para pemain Indonesia tak dapat disangkal, namun sayangnya tidak cukup untuk meraih kemenangan. Keributan di lapangan menunjukkan bahwa kedua tim sangat berambisi untuk memenangkan pertandingan.
Di beberapa momen penting, emosi para pemain terlihat memuncak, membuat suasana di lapangan semakin panas. Insiden-insiden ini menjadi sorotan karena melibatkan baik pemain maupun staf pelatih dari kedua belah tim.
Detik-detik Keributan Antarpemain di Lapangan
Salah satu insiden keributan terjadi saat menjelang akhir babak pertama. Ketegangan ini dimulai ketika Frengky Missa melakukan pelanggaran kepada pemain lawan, yang kemudian memicu reaksi marah dari para pemain Vietnam.
Situasi semakin memanas saat Dony Tri, kapten Indonesia, meminta pemain Vietnam untuk segera berdiri. Usaha tersebut tidak berbuah manis karena ia justru menerima dorongan dari pemain Vietnam.
Tindakan mendorong-mendorong ini membuat pemain Indonesia merasa terprovokasi dan langsung membalas reaksi tersebut. Pertikaian ini menunjukkan seberapa besar tekanan yang dirasakan oleh kedua tim dalam perebutan gelar.
Provokasi yang Memicu Emosi Pemain
Memasuki menit ke-54, emosi pemain Indonesia kembali terbakar akibat provokasi yang dilakukan oleh pemain Vietnam. Hal ini dipicu oleh tekel yang dinilai keras oleh Anh Quan Vo kepada Frengky Missa yang membuat situasi semakin kacau.
Tak hanya itu, Nguyen Dinh Bac juga berusaha memancing emosi pemain Indonesia, yang membuat para pemain kami merasa tertekan. Rahmat Arjuna juga ikut terlibat dalam keributan itu, berusaha melindungi rekan-rekannya di tengah situasi yang tidak kondusif.
Keributan akhirnya meluas hingga ke pinggir lapangan, melibatkan para staf pelatih dan ofisial. Tim pelatih Indonesia berusaha memisahkan para pemain yang terlibat dalam pertikaian ini untuk menghindari situasi yang lebih buruk.
Drama di Akhir Pertandingan
Ketegangan memuncak kembali di menit-menit akhir, tepatnya saat masa injury time babak kedua. Saat itu, pelatih Vietnam, Kim Sang Sik, terlihat mencoba menghalangi pandangan Robi Darwis saat melakukan lemparan ke dalam.
Tindakan tidak sportif tersebut memicu reaksi dari asisten pelatih Indonesia, Damian Daniel van Rensburg, yang berlari ke arah bench Vietnam untuk mengatasi situasi. Sayangnya, tindakan tersebut malah membuatnya mendapatkan kartu merah dari wasit.
Sementara itu, Kim Sang Sik juga tidak lolos dari penalti wasit, yang memberikan kartu kuning atas aksinya. Insiden-insiden ini menambah dramatis suasana pertandingan dan menunjukkan betapa ketatnya persaingan antara kedua tim.