Kamar hotel sering kali terlihat bersih dan menarik ketika kamu pertama kali menginjakkan kaki di dalamnya. Namun, ada banyak hal yang mungkin tidak terlihat dan berpotensi menyimpan kuman serta bakteri, mulai dari permukaan yang sering disentuh hingga barang-barang dekoratif yang jarang dibersihkan.
Berdasarkan beberapa penelitian, kamar hotel dapat menjadi sarang bagi berbagai mikroorganisme. Hal ini menuntut perhatian khusus bagi mereka yang sering menginap di hotel, terutama dalam menjaga kesehatan dan kebersihan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Houston mengungkapkan bahwa tingkat bakteri dalam kamar hotel bisa sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan yang ditemukan di lingkungan rumah sakit. Penemuan ini tentu sangat mengejutkan dan menegaskan pentingnya kesadaran tentang kebersihan di tempat menginap.
Mengetahui Tempat-Tempat yang Penuh Kuman di Kamar Hotel
Ketika memasuki kamar hotel, penting untuk mengetahui beberapa area yang paling banyak menampung kuman. Area-area ini sering kali terabaikan saat proses pembersihan. Staf hotel biasanya menghabiskan minimal waktu untuk membersihkan setiap kamar, sehingga banyak tempat yang tidak dibersihkan dengan seksama.
Menurut Maria Diego, seorang penasihat perjalanan, elemen dekoratif seperti bantal dan penghangat tempat tidur adalah hal pertama yang harus diwaspadai. Banyak hotel tidak mencuci barang-barang ini secara teratur, sehingga potensi kuman sangat tinggi.
Pada umumnya, staf housekeeping lebih fokus pada seprai dan handuk, sementara benda-benda seperti sarung selimut (duvet cover) jarang terjamah. Hal ini tentunya menciptakan risiko bagi para tamu yang tidak menyadari akan kondisi tersebut.
Permukaan Sering Disentuh: Sumber Kuman di Kamar Hotel
Permukaan yang sering disentuh seperti sakelar lampu, remote control, dan telepon adalah salah satu sumber utama penyebaran kuman. Para ahli menyarankan agar kita selalu berhati-hati dalam berinteraksi dengan barang-barang ini.
Maria Diego menyatakan bahwa gagang telepon di kamar hotel merupakan salah satu hal yang paling menjijikkan bagi banyak orang. Dia juga menyoroti bahwa karpet sering kali lebih kotor dibandingkan dengan lantai kayu, yang membuatnya semakin menjengkelkan.
Studi menunjukkan bahwa banyak hotel mulai mempertimbangkan untuk mengganti karpet dengan lantai keras guna meningkatkan kebersihan. Namun, perubahan ini belum sepenuhnya dilakukan di semua tempat, yang membuat tamu tetap perlu waspada.
Kondisi Kamar Mandi yang Perlu Diwaspadai
Kamar mandi hotel sering kali lebih kotor ketimbang yang bisa dibayangkan banyak orang. Penelitian menunjukkan bahwa bak mandi bisa menyimpan bakteri hingga 40 kali lebih banyak dibandingkan dengan dudukan toilet.
Enza Laterrenia, kepala housekeeping di sebuah hotel mewah, menganjurkan untuk tidak menggunakan bak mandi di hotel kecuali jika hotel tersebut memiliki standar kebersihan yang sangat tinggi. Bak mandi dengan fungsi jet sangat berisiko karena kemungkinan mengandung lebih banyak bakteri.
Tempat untuk menyimpan sabun dan produk mandi juga sering kali terlewatkan saat proses pembersihan. Mengingat bahwa area ini sering digunakan, sangat disarankan untuk selalu memeriksa kebersihannya sebelum menggunakannya.
Area yang Sering Diabaikan dalam Pembersihan Kamar
Beberapa tempat yang sulit dijangkau seperti kipas langit-langit dan rel tirai sering kali tidak dibersihkan dengan baik. Hal ini bisa memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembersihan secara keseluruhan telah dilakukan.
LaDell Carter, seorang pendiri agensi perjalanan, menyarankan untuk mencari tanda-tanda kebersihan di sekitar tempat tidur. Jika ada debu atau sisa-sisa, ini bisa menjadi indikator bahwa pembersihan tidak dilakukan dengan teliti.
Membersihkan area-area yang terabaikan ini sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para tamu. Mengabaikan tanda-tanda kecil dapat berakibat lebih besar daripada yang kita sadari.
Pentingnya Kebersihan Gelas dan Ember Es di Kamar Hotel
Gelas yang disediakan di kamar hotel juga menjadi perhatian tersendiri. Banyak hotel hanya mengelap gelas di antara masa inap tamu tanpa menggantinya, sehingga potensi kuman sangat tinggi.
Carter merekomendasikan untuk selalu membilas gelas sebelum digunakan, bahkan merebus air di ketel untuk memastikan kebersihan. Ini merupakan langkah sederhana yang bisa membantu mengurangi risiko terpapar kuman.
Ember es juga sering kali menjadi tempat berkembang biak bagi kuman. Terdapat laporan tentang wabah di hotel yang disebabkan oleh penggunaan ember es yang terkontaminasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan keamanan penggunaan ember ini.
Apabila merasa ragu atau curiga tentang kebersihan, jangan ragu untuk meminta staf hotel melakukan pembersihan ulang atau bahkan meminta pindah kamar. Kesehatanmu lebih penting daripada rasa malu untuk meminta bantuan.