Sebuah bandara baru yang menjanjikan telah diresmikan di Mumbai, pusat ekonomi dan kebudayaan India, pada 8 Oktober yang lalu. Bandara ini, yang dikenal sebagai Bandara Internasional Navi Mumbai, diproyeksikan akan menjadi salah satu hub penerbangan utama di Asia dan dapat bersaing dengan bandara terkemuka seperti Bandara Changi di Singapura.
Dengan biaya pembangunan sekitar US$2,2 miliar atau setara dengan Rp35,4 triliun, bandara ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan di Bandara Chhatrapati Shivaji Maharaj. Proyek yang dikelola oleh Adani Group ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas penerbangan yang semakin meningkat di India.
Rencana operasional bandara ini dijadwalkan mulai berjalan pada bulan Desember 2025, menjadikannya sebagai bandara kedua di Mumbai. Hal ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di bandara yang sudah ada.
Ambisi Besar Bandara Internasional Navi Mumbai di Asia
Direktur Bandara untuk Adani Group, Jeet Adani, menekankan pentingnya menjadikan bandara-bandara besar di Asia sebagai patokan dalam pengembangan Bandara Internasional Navi Mumbai. “Kami ingin melebihi standar yang ditetapkan Bandara Changi,” ujar Adani dalam sebuah pernyataan.
Desain dan infrastruktur bandara dirancang untuk memberikan pengalaman penumpang yang efisien dan menyenangkan. Peralatan modern seperti check-in biometrik dan antrean yang lebih singkat dijanjikan akan memberikan kenyamanan lebih bagi pelancong.
Selain itu, bandara ini memiliki kapasitas awal untuk melayani 20 juta penumpang per tahun, dengan rencana perluasan kapasitas sampai 90 juta dalam beberapa tahun ke depan. Pembangunan ini menunjukkan ambisi besar India untuk meningkatkan standar penerbangan di dunia.
Konektivitas yang Meningkat dengan Berbagai Moda Transportasi
Salah satu fitur unik dari Bandara Internasional Navi Mumbai adalah rencananya untuk terhubung dengan taksi air, membuatnya menjadi bandara pertama di India dengan akses transportasi tersebut. Selain itu, bandara ini juga akan memiliki akses langsung ke sistem kereta api berkecepatan tinggi dan metro bawah tanah.
Pembangunan infrastruktur transportasi yang terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi penumpang untuk mencapai bandara dari berbagai lokasi. Rute transportasi yang efisien akan mengurangi waktu perjalanan dan meningkatkan pengalaman keseluruhan bagi para pelancong.
Dengan adanya berbagai moda transportasi ini, pengunjung tidak hanya akan merasa lebih nyaman tetapi juga lebih terhubung. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan pelaku bisnis untuk berkunjung ke Mumbai.
Penerbangan Internasional dan Pasar Penerbangan yang Berkembang Pesat
Dalam pidato peresmian bandara tersebut, Perdana Menteri India, Narendra Modi, menekankan bahwa bandara baru ini menggambarkan pertumbuhan pesat negara tersebut. Saat ini, India adalah pasar penerbangan terbesar ketiga di dunia, dengan volume penumpang yang berkembang secara signifikan.
Jumlah bandara di India kini telah meningkat menjadi 160, dibandingkan dengan hanya 74 bandara pada tahun 2014. Mengingat pertumbuhan yang pesat ini, Bandara Internasional Navi Mumbai diharapkan dapat menjadi tulang punggung dari sektor penerbangan di masa depan.
Menurut data dari asosiasi internasional, sekitar 174 juta penumpang melakukan perjalanan melalui udara di dalam dan dari India pada tahun 2024, mencakup bagian signifikan dari total penumpang global. Hal ini menunjukkan potensi yang sangat besar untuk pengembangan lebih lanjut dalam industri penerbangan India.














