PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui KAI Commuter sedang bersiap untuk menghadirkan inovasi baru dalam pelayanan transportasi dengan menyediakan gerbong khusus bagi petani dan pedagang. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas bagi para pelaku ekonomi lokal, terutama di daerah pedesaan, yang sering kali kesulitan dalam mendistribusikan produk mereka.
Rute pengoperasian kereta petani ini akan dimulai dari Merak sampai dengan Stasiun Rangkasbitung. Dalam peluncurannya, direktur utama KAI Bobby Rasyidin mengungkapkan bahwa layanan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat sehari-hari, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
“Uji coba kami berharap dapat memberikan kemudahan bagi para petani dan pedagang dalam menjangkau pasar,” ujar Bobby dalam konferensi pers yang diadakan baru-baru ini. Dengan layanan ini, diharapkan perekonomian daerah dapat terangkat melalui akses transportasi yang lebih baik.
Rencana Peluncuran Kereta Petani dan Pedagang
KAI menyatakan bahwa peluncuran kereta khusus ini akan dilakukan dalam waktu dekat tanpa menyebutkan tanggal pasti. Hal ini menunjukkan keseriusan KAI dalam mengimplementasikan perubahan untuk mendukung petani dan pedagang di wilayah Banten.
Dikatakan bahwa kereta ini akan menjadi bagian dari rangkaian Commuter Line Merak. Selain itu, kereta ini juga dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kebutuhan penumpang yang membawa barang dagangan.
“Kita akan luncurkan di Merak sebagai bagian pertama dari proyek ini,” jelas Bobby. Kereta ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai jembatan bagi petani dan pedagang untuk mencapai konsumen secara optimal.
Desain Khusus untuk Kenyamanan dan Aksesibilitas
Gerbong yang dirancang khusus ini akan memiliki tempat duduk yang sejajar dengan dinding, memungkinkan petani dan pedagang untuk menyimpan barang dagangan mereka dengan lebih leluasa. Dengan ruang yang cukup untuk barang, diharapkan pengalaman perjalanan dapat lebih nyaman bagi penumpang.
Pintu kereta juga didesain lebih lebar untuk memudahkan proses naik-turun barang. Inovasi ini menjadi langkah penting bagi KAI dalam menyesuaikan fasilitas transportasi dengan kebutuhan masyarakat.
“Standar pelayanan minimum untuk kereta ini sudah memenuhi berbagai aspek keselamatan dan kenyamanan,” ungkap Karina Amanda, VP Corporate Secretary KAI Commuter. Dengan adanya desain yang spesifik untuk petani dan pedagang, KAI mulai mempersiapkan diri untuk meningkatkan layanan publik di sektor transportasi.
Peluang Perpanjangan Rute ke Stasiun Tanah Abang
Walaupun saat ini kereta petani masih akan beroperasi di relasi Merak-Rangkasbitung, ada potensi untuk memperpanjang rute hingga Stasiun Tanah Abang di masa mendatang. “Hal ini tentu memerlukan studi dan persiapan lebih lanjut,” jelas Bobby.
KAI berkomitmen untuk memperhatikan kesiapan infrastruktur seperti sarana, prasarana, serta pengaturan jadwal. Koordinasi yang baik akan menjadi kunci untuk memastikan kelancaran operasional kereta tersebut di masa depan.
“Jika semuanya siap, kami akan memperpanjang rute ini untuk memenuhi kebutuhan para petani dan pedagang,” tambahnya. Terobosan ini bisa menjadi game changer dalam meningkatkan distribusi hasil pertanian.
Subsidi Tiket dan Mendorong Ekonomi Lokal
Pemerintah melalui KAI juga merencanakan adanya subsidi untuk tarif kereta petani, sehingga biayanya lebih terjangkau dibandingkan dengan menggunakan truk atau mobil. “Kami ingin menyediakan solusi transportasi yang lebih hemat biaya bagi para petani dan pedagang,” ujar Bobby.
Subsidi ini diharapkan dapat meringankan beban biaya operasional para pelaku ekonomi lokal yang umumnya bukan dari kalangan yang mampu. “Kami ingin memastikan aksesibilitas yang lebih baik untuk mereka,” lanjutnya.
Uji coba pengoperasian kereta ekonomi ini telah dilakukan sebelumnya di beberapa rute lain, dengan harapan agar inisiatif serupa dapat diimplementasikan secara luas. Dengan adanya dukungan yang kuat, diharapkan para petani akan merasa lebih diuntungkan.














