Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengumumkan fenomena gerhana bulan total yang akan berlangsung pada malam hari. Fenomena ini menarik perhatian banyak orang di Indonesia, terutama di Sulawesi Tenggara, di mana pengamatan dapat dilakukan dengan jelas.
Kepala Stasiun Geofisika setempat menjelaskan bahwa gerhana bulan total terjadi akibat posisi matahari, bumi, dan bulan yang sejajar dalam satu garis lurus. Ketika hal ini terjadi, bulan akan terselimuti bayangan bulatan bumi, menciptakan momen yang menakjubkan dan menanti untuk disaksikan.
“Fenomena ini menunjukkan betapa dinamisnya pergerakan posisi antara matahari, bumi, dan bulan,” tambahnya. Gerhana bulan total merupakan salah satu fenomena langit yang dapat terjadi saat fase purnama dan sains dapat meramalkannya dengan cukup akurat sebelum peristiwa itu terjadi.
Pentingnya Mengamati Gerhana Bulan Total
Mengamati gerhana bulan total tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga banyak nilai edukatif. Pengamatan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memahami lebih jauh tentang siklus bulan dan bagaimana posisi planet-planet di sistem tata surya mempengaruhi fenomena di bumi.
Selama puncak gerhana, bulan akan tampak berwarna merah, fenomena yang sering disebut sebagai “Blood Moon”. Ini terjadi karena cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi dan tersebar, memberikan rona berwarna saat jatuh pada permukaan bulan.
Ahli astronomi menyarankan agar masyarakat menyiapkan alat bantu visual, seperti teleskop atau kamera, untuk mendapatkan pengalaman pengamatan yang lebih maksimal. Momen ini akan menjadi kesempatan langka bagi banyak orang untuk melihat keajaiban alam.
Jadwal dan Waktu Gerhana Bulan Total
Jadwal untuk gerhana bulan total dapat diatur sesuai fase yang akan terjadi. Fase gerhana penumbra dimulai, diikuti dengan gerhana sebagian, lalu gerhana total dan kembali ke fase penumbra saat akhir.
Pengamatan di Sulawesi Tenggara dijadwalkan berlangsung dari pukul 23.26 Wita hingga 04.56 Wita. Fase penting seperti puncak gerhana terjadi pada pukul 02.11 Wita, saat bulan benar-benar berada di bayangan bumi.
Stasiun Geofisika juga berencana melakukan pengamatan terbuka bagi publik di lokasi tertentu untuk menambah minat dan pengetahuan masyarakat tentang fenomena langit ini.
Persiapan Menyaksikan Gerhana
Untuk menyaksikan gerhana bulan total dengan baik, beberapa persiapan perlu dilakukan. Pertama, cari lokasi yang memiliki langit yang bersih tanpa polusi cahaya agar pemandangan bulan terlihat jelas. Tempat seperti taman atau area terbuka bisa menjadi pilihan yang baik.
Pertimbangkan juga untuk menggunakan alat bantu seperti teropong atau kamera dengan zoom yang baik dan tripod agar gambar yang diambil stabil. Menyiapkan snack atau minuman hangat juga bisa membuat pengalaman menonton lebih nyaman.
Jangan lupa ajak teman atau keluarga untuk berbagi momen luar biasa ini. Menyaksikan fenomena alam bersama orang-orang terkasih dapat memberikan pengalaman yang lebih berkesan.