Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, saat ini tengah melaksanakan renovasi di Hutan Kota Babakan Siliwangi (Baksil). Penutupan kawasan tersebut dimulai dari tanggal 1 Oktober dan berlangsung selama 90 hari ke depan untuk memberikan ruang bagi penataan yang lebih baik.
Penutupan area ini merupakan tindak lanjut dari rencana pemerintah untuk memperbaiki fasilitas yang ada. Penataan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjung yang biasa menggunakan hutan kota ini untuk berbagai aktivitas.
Baksil merupakan ruang hijau yang penting bagi warga Bandung, terletak strategis di dekat Jalan Raya Ir H Djuanda, atau lebih dikenal sebagai Dago. Keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kualitas udara dan lingkungan di sekitarnya, sehingga penataannya sangat diperlukan.
Detail Renovasi yang Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi
Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi Kota, Yuli Ekadiyanti, menjelaskan beberapa rencana renovasi yang akan dilaksanakan. Di antara rencana tersebut adalah pembuatan gerbang masuk untuk meningkatkan aksesibilitas bagi pengunjung yang ingin masuk ke area Baksil.
Selain itu, akan ada pembatas baru yang memisahkan Baksil dengan area Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di dekatnya. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari limbah di sekitar kawasan hutan kota.
Pihak pemerintah juga berencana untuk merapikan mata air yang berada di area depan, serta menambah lampu penerangan agar pengunjung merasa lebih aman saat berada di kawasan tersebut. Penambahan ruang bermain untuk anak-anak juga menjadi bagian dari proyek ini.
Pentingnya Ruang Hijau untuk Masyarakat
Ruang hijau seperti Hutan Kota Babakan Siliwangi sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Selain memberikan tempat untuk olahraga seperti jogging dan berjalan-jalan, hutan kota ini juga menjadi tempat berkumpul bagi keluarga dan komunitas.
Dengan adanya perbaikan dan penataan, harapannya kawasan ini dapat menarik lebih banyak pengunjung. Ruang terbuka hijau berkontribusi pada penurunan polusi udara dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Rencana pemerintah untuk merawat dan memperbaiki fasilitas di Baksil juga merupakan langkah maju dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pelestarian ruang terbuka hijau.
Respons Masyarakat Terhadap Penutupan Kawasan Hutan Kota
Menanggapi penutupan sementara Baksil, beberapa warga menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah. Mereka memahami bahwa penataan ini diperlukan untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik di masa depan.
Tentu saja, ada beberapa warga yang merindukan akses ke hutan kota tersebut, terutama bagi mereka yang biasa berolahraga di area itu. Namun, mereka percaya penutupan sementara ini akan membawa banyak manfaat setelah renovasi selesai.
Pemerintah pun menghimbau masyarakat untuk bersabar selama masa penutupan ini. Mereka berjanji akan menyelesaikan semua pekerjaan dalam waktu yang ditentukan agar masyarakat dapat kembali menikmati hutan kota dalam kondisi yang lebih baik.














