Buser.co.id
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    Buser.co.id
    No Result
    View All Result
    Home Properti

    Ilmuwan Indonesia Tewas Dipenggal di Ancol Karena Permalukan Peneliti Jepang

    Habibi Kurniawan by Habibi Kurniawan
    August 18, 2025
    in Properti
    0
    Ilmuwan Indonesia Tewas Dipenggal di Ancol Karena Permalukan Peneliti Jepang
    0
    SHARES
    0
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Indonesia selalu memiliki sejumlah individu luar biasa yang memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan. Salah satu tokoh yang pantas disebutkan adalah Profesor Achmad Mochtar, seorang ilmuwan medis yang keberaniannya menyelidiki berbagai isu kesehatan membuatnya terkenal, tetapi hidupnya berakhir dengan tragis di tangan penjajah Jepang.

    Kisah tragis Mochtar dimulai pada 7 Oktober 1944, ketika dia diculik oleh polisi militer Jepang dari rumahnya. Tindakan ini diambil setelah terjadinya kematian ratusan romusha akibat suntikan vaksin, di mana Jepang menuduh Mochtar dan institusinya bertanggung jawab tanpa bukti yang jelas.

    Setelah ditangkap, Mochtar ditahan di penjara Kempetai, di mana dia mengalami interogasi dan penyiksaan brutal. Selama masa penahanannya, suara kesakitan para ilmuwan yang disiksa terdengar hingga ke luar penjara, menandakan betapa parahnya kondisi di dalam.

    Tragedi Sejarah yang Dilupakan dalam Catatan

    Pada 3 Juli 1945, nasib sial Mochtar berakhir dalam eksekusi mengerikan di Ancol. Kepala dan tubuhnya dipisahkan, sementara rekan-rekannya yang juga ditahan akhirnya dibebaskan. Sayangnya, tragedi ini menjadi salah satu bagian kelam dari sejarah Indonesia yang sering terlupakan.

    Beberapa tahun setelahnya, fakta mengejutkan terungkap bahwa Mochtar dan institusinya tidak terbukti terlibat dalam kematian para romusha. Peneliti menemukan bahwa Jepang sebenarnya hanya menjadikannya sebagai kambing hitam untuk menutupi kesalahan ilmuwan Jepang yang melakukan eksperimen yang merugikan.

    Pentingnya pengabdian ilmiah Mochtar lalu tampak jelas ketika ditemukan bahwa tuduhan yang diarahkan kepadanya tidak berdasar. Hal ini menunjukkan bahwa sejarah seringkali diwarnai oleh kebohongan dan manipulasi fakta, sebuah pelajaran untuk generasi berikutnya.

    Peran Penting Mochtar dalam Dunia Ilmu Pengetahuan

    Achmad Mochtar dikenal berkat disertasi dokternya yang berjudul “Onderzoekingen Omtrent Eenige Leptospirren-Stammen”. Dalam penelitiannya, ia membuktikan bahwa bakteri yang ditemukan oleh ilmuwan terkenal Jepang, Noguchi Hideyo, bukan penyebab demam kuning, melainkan penyakit Weil. Penemuan ini mengguncang dunia medis pada masanya.

    Kemudian, Noguchi berusaha mempertahankan teorinya dengan melakukan eksperimen atas dirinya sendiri, namun sayangnya berakhir tragis dan ia meninggal. Kematian Noguchi memperkuat posisi Mochtar di dunia sains, tetapi di sisi lain membawa konsekuensi fatal bagi dirinya sendiri.

    Melalui penelitian yang dilakukan, Mochtar berhasil mengubah pandangan ilmiah dunia tentang demam kuning dan penyakit terkait, memberikan kontribusi penting bagi kemajuan kesehatan masyarakat. Sayangnya, pengakuan akan jasa-jasanya lenyap ketika ia dibunuh secara brutal oleh pihak yang seharusnya menghargai kontribusinya.

    Mengungkap Motif di Balik Pembunuhan Mochtar

    Peneliti mencurigai bahwa kematian Mochtar mungkin merupakan bagian dari dendam lama Jepang kepada siapa pun yang membantah ilmuwan mereka. Beberapa peneliti berpendapat bahwa pembunuhan tersebut berakar dari kebanggaan nasionalistik yang keliru, di mana Mochtar dianggap sebagai ancaman terhadap reputasi Noguchi yang dijunjung tinggi.

    Kepentingan politik serta rasa dendam turut berperan dalam nasib tragis yang menimpa Mochtar. Dokumen-dokumen saat penangkapannya menunjukkan bahwa Jepang menyita salinan disertasi doktornya, seolah ingin menutupi jejak kebenaran yang telah diungkapnya.

    Jepang mempertahankan gambaran bahwa ilmuwan mereka tidak pernah salah, sementara Mochtar yang berbicara kebenaran wajib dijadikan korban. Hal ini menjadi sebuah pengingat bahwa politik dan sains sering kali berkaitan erat dan kebenaran sering kali harus dibayar mahal.

    Pewaris Warisan Mochtar dan Perlunya Pengakuan

    Di Jepang, Noguchi Hideyo diakui sebagai pahlawan ilmu pengetahuan, bahkan wajahnya dicetak di mata uang 1.000 Yen. Namun, sangat kontras dengan nasib yang dihadapi Mochtar, yang namanya hampir dilupakan, meski pengabdiannya sangat berharga.

    Upaya untuk memulihkan nama Mochtar terus dilakukan oleh para peneliti dan akademisi. Mereka berusaha mengangkat kembali kisah hidupnya dan perjuangannya demi kemanusiaan, agar generasi muda tidak melupakan jasa-jasa tokoh ini.

    Penting untuk menjaga ingatan akan tokoh-tokoh seperti Mochtar, untuk membangun kesadaran sejarah yang akurat dan adil. Penghargaan terhadap jasa-jasa ilmuwan yang berani berjuang untuk kebenaran adalah bagian penting dari perjalanan sebuah bangsa.

    Tags: AncolDipenggalIlmuwanindonesiaJepangkarenaPenelitiPermalukanTewas
    Previous Post

    Penyebab Penjualan Sepeda Motor Turun Menurut Honda

    Next Post

    Pendiri ChatGPT Akui Tidak Akan Menggunakan Google Lagi

    Habibi Kurniawan

    Habibi Kurniawan

    Next Post
    Pendiri ChatGPT Akui Tidak Akan Menggunakan Google Lagi

    Pendiri ChatGPT Akui Tidak Akan Menggunakan Google Lagi

    Stay Connected test

    • 23.9k Followers
    • 99 Subscribers
    • Trending
    • Comments
    • Latest
    Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta dari Anggaran Sendiri

    Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta dari Anggaran Sendiri

    July 31, 2025
    Atto 1 Mulai Inden Panjang, Beli di GIIAS 2025 Siap Dikirim Desember

    Atto 1 Mulai Inden Panjang, Beli di GIIAS 2025 Siap Dikirim Desember

    August 14, 2025
    5 Faktor Penting Membeli Mobil Baru di GIIAS 2025 Selain Harga

    5 Faktor Penting Membeli Mobil Baru di GIIAS 2025 Selain Harga

    July 29, 2025
    Cara Membuat Stiker WhatsApp Bergerak Tanpa Aplikasi Tambahan

    Cara Membuat Stiker WhatsApp Bergerak Tanpa Aplikasi Tambahan

    August 2, 2025
    Butuh 10 Tahun Membangun PLTA, Pengusaha Minta Dukungan Prabowo

    Butuh 10 Tahun Membangun PLTA, Pengusaha Minta Dukungan Prabowo

    0
    Dana Bansos Rp2,1 T Tersimpan di 10 Juta Rekening Tidak Aktif

    Dana Bansos Rp2,1 T Tersimpan di 10 Juta Rekening Tidak Aktif

    0
    Justin Hubner Bergabung dengan Fortuna Sittard Secara Resmi

    Justin Hubner Bergabung dengan Fortuna Sittard Secara Resmi

    0
    Pasar Chatuchak yang Jadi Fenomena Budaya Terkena Penembakan Massal

    Pasar Chatuchak yang Jadi Fenomena Budaya Terkena Penembakan Massal

    0
    Turis Curi 6 Batu Kuno di Pompeii Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

    Turis Curi 6 Batu Kuno di Pompeii Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

    August 19, 2025
    Persib Kalah, Bojan Hodak Protes Tentang Gol yang Dihitung Bodoh

    Persib Kalah, Bojan Hodak Protes Tentang Gol yang Dihitung Bodoh

    August 19, 2025
    Industri Robotik China Siap Kirim Robot Manusia ke Indonesia?

    Industri Robotik China Siap Kirim Robot Manusia ke Indonesia?

    August 19, 2025
    Luncurkan Gerakan Merdeka Tanpa Batas di HUT ke-80 Republik Indonesia

    Luncurkan Gerakan Merdeka Tanpa Batas di HUT ke-80 Republik Indonesia

    August 19, 2025

    Berita Terkini

    Turis Curi 6 Batu Kuno di Pompeii Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

    Turis Curi 6 Batu Kuno di Pompeii Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

    August 19, 2025
    Persib Kalah, Bojan Hodak Protes Tentang Gol yang Dihitung Bodoh

    Persib Kalah, Bojan Hodak Protes Tentang Gol yang Dihitung Bodoh

    August 19, 2025
    Industri Robotik China Siap Kirim Robot Manusia ke Indonesia?

    Industri Robotik China Siap Kirim Robot Manusia ke Indonesia?

    August 19, 2025
    Luncurkan Gerakan Merdeka Tanpa Batas di HUT ke-80 Republik Indonesia

    Luncurkan Gerakan Merdeka Tanpa Batas di HUT ke-80 Republik Indonesia

    August 19, 2025

    Network

    Beritariau
    BitcoinNews
    simplenews
    rs-medikabsd
    upload
    ibnusutowohospital
    ademsari
    dermaluz
    jiexpo
    donghan
    icconsultant
    metroindo
    bentogroup
    gatranews
    kacapatri
    gemilangsukses
    siomom
    situskita
    masyumi
    dapurdia
    baginasipagi
    bacaajadulu
    sukagaming
    sobatsandi
    ragaminspirasi
    salamdokter
    buser
    morindonews
    wordpres
    sigarmas
    infotekno
    metroproperti
    siarandigital
    corinedefarme
    rhinocorp
    cloudmedia
    amornews
    newsbreak
    csms
    newszonamerah
    dutacendana
    mediahub
    ihsg
    diksinews
    publikita
    hostija
    suarakita
    warga
    pyramedia
    eratv
    analisanews
    ayonet
    getkurs
    senjupremium
    ppob-btn
    sekoja
    kasmaranjokowi
    sigmanews
    suarapetirnews
    getjobs
    beritakarya
    sekolahpenerbangan

    Buser.co.id

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470) +62812 6888 0169 [email protected]

    Follow Us

    Kategori

    Recent Posts

    • Turis Curi 6 Batu Kuno di Pompeii Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
    • Persib Kalah, Bojan Hodak Protes Tentang Gol yang Dihitung Bodoh
    • Industri Robotik China Siap Kirim Robot Manusia ke Indonesia?
    • Luncurkan Gerakan Merdeka Tanpa Batas di HUT ke-80 Republik Indonesia
    • Bocah Beli Gift untuk Streamer Tinggalkan Tabungan Orang Tua Rp50 Ribu

      Copyright © 2025 buser.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang buser.co.id.

      No Result
      View All Result
      • Home
      • Berita
      • Bisnis
      • Bola
      • Entertainment
      • Health
      • Lifestyle
      • Otomotif
      • Properti
      • Tekno
      • Travel

      Copyright © 2025 buser.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang buser.co.id.