Toyota Avanza kembali menunjukkan dominasi yang kuat di pasar Low Multi Purpose Vehicle (MPV) di Indonesia. Dengan penjualan sebanyak 2.804 unit pada bulan September 2025, mobil ini tetap bertahan sebagai pilihan utama konsumen meskipun terjadi penurunan dibanding bulan Agustus yang mencapai 3.148 unit.
Sejumlah pesaing di segmen yang sama juga mengalami perubahan dalam hasil penjualannya. Mitsubishi Xpander mencatat penjualan 895 unit, sedangkan Toyota Veloz, yang merupakan model kembaran Avanza, mendapatkan 697 unit.
Di bawahnya, Hyundai Stargazer berhasil menduduki posisi berikutnya dalam daftar kendaraan terlaris. Melihat lebih jauh, BYD M6 yang merupakan satu-satunya model listrik di daftar ini, juga menunjukkan performa yang menarik dengan penjualan 463 unit.
Perbandingan Penjualan MPV di Pasar Indonesia
Peringkat kedua diisi oleh Mitsubishi Xpander yang terlihat terus berjuang untuk meningkatkan penjualannya. Meski telah menerima banyak ulasan positif, Xpander berhasil menjual 895 unit, yang masih jauh di belakang Avanza.
Sementara itu, Toyota Veloz yang memiliki citra hampir serupa dengan Avanza, mencatatkan 697 unit. Model ini jelas memiliki penggemar tersendiri di segmennya meski tidak mampu menyaingi saudara tuanya.
Hyundai Stargazer, dengan inovasi desainnya, menarik perhatian konsumen dan berhasil merengkuh penjualan sebanyak 593 unit. Angka ini menunjukkan bahwa pembeli mulai melirik alternatif selain merek-merek Jepang yang sudah mendominasi.
BYD M6 memperlihatkan potensi yang menjanjikan di pasar kendaraan listrik, mencapai 463 unit. Ini menunjukkan tren positif bahwa minat konsumen terhadap mobil listrik semakin meningkat, meski masih dalam tahap pengenalan pasar.
Dari daftar tersebut, tampak bahwa peminat terhadap kendaraan yang menawarkan efisiensi bahan bakar dan teknologi ramah lingkungan semakin berkembang, membuka peluang bagi produsen lain untuk berinovasi.
Analisis Peringkat dan Tren Penjualan Bulan Sebelumnya
Jika melihat data penjualan bulan Agustus 2025, Toyota Avanza tetap berada di posisi teratas. Pada bulan Agustus, penjualannya mencapai 3.148 unit, menunjukkan konsistensi yang kuat dalam merebut hati konsumen.
Di peringkat berikutnya, BYD M6 mencatat angka penjualan yang cukup baik dengan 1.379 unit. Ini menjadi bukti bahwa kendaraan listrik mulai mendapat tempat di benak konsumen, menciptakan kompetisi yang sehat di pasar ini.
Mitsubishi Xpander berada di angka ketiga dengan 1.253 unit, menunjukkan bahwa ada kalangan konsumen yang setia sekaligus mencari alternatif dari model Avanza. Toyota Veloz pun mampu mengumpulkan 753 unit, angka yang cukup untuk menandakan kehadiran yang signifikan.
Dalam konteks ini, Daihatsu Xenia dan Hyundai Stargazer juga menunjukkan angka penjualan yang solid, masing-masing di 314 dan 308 unit. Keduanya menunjukkan bahwa kebutuhan akan MPV yang spacious dan multifungsi tetap tinggi di kalangan masyarakat.
Peringkat yang bervariasi menunjukkan bagaimana pesaing-pesaing di pasar mulai menguat, memberikan pilihan lebih banyak kepada konsumen dalam menentukan pilihan transportasi mereka.
Kondisi Persaingan di Segmen Low MPV di Indonesia
Dalam persaingan yang intensif ini, Wuling Confero dan Suzuki Ertiga memiliki tantangan tersendiri. Wuling Confero hanya mampu mencatat penjualan 74 unit, sedangkan Suzuki Ertiga sangat mengecewakan dengan angka penjualan 49 unit.
Nissan Livina, di sisi lain, menunjukkan penurunan yang lebih parah dengan tidak terjual sama sekali pada bulan September. Hal ini memberikan gambaran bahwa konsumen makin selektif dalam memilih MPV yang akan mereka beli.
Pemilihan MPV tidak hanya sekedar mempertimbangkan harga, tetapi juga fitur, efisiensi bahan bakar, serta kenyamanan. Hal ini menjadi fokus utama bagi pabrikan untuk menarik lebih banyak konsumen.
Konsumen saat ini cenderung bertanya-tanya tentang nilai lebih yang ditawarkan masing-masing produk. Inovasi dan penawaran yang menarik menjadi kunci untuk bertahan dalam persaingan yang ketat ini.
Kesimpulannya, pasar Low MPV di Indonesia masih cukup kompetitif, dengan Avanza yang tetap menguasai. Namun, tantangan di depan bagi produsen lain adalah untuk terus memikat konsumen dengan inovasi dan penawaran yang lebih menarik.














