Penyelenggaraan MotoGP di Mandalika pada tahun 2025 semakin dekat, menimbulkan banyak antusiasme di kalangan masyarakat. Pemerintah Kota Mataram mengingatkan semua pelaku usaha di sektor hotel dan kuliner untuk tidak menaikkan harga secara berlebihan, agar para wisatawan dapat menikmati acara ini dengan nyaman.
Event balap motor internasional yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dari 3 hingga 5 Oktober 2025, diharapkan akan mendatangkan banyak pengunjung. Dalam menghadapi momen ini, pelaku usaha perlu bersikap bijak dalam menentukan harga.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra, menegaskan pentingnya untuk menjaga tarif kamar hotel agar tetap dalam batas kewajaran. Ia berharap tak ada pelaku usaha yang berusaha meraup keuntungan sepihak dari event tersebut melalui praktik tarif yang tidak etis.
Pengingat Agar Usaha Kuliner Menyediakan Harga yang Wajar
Cahya juga mengimbau pengusaha kuliner untuk tidak menetapkan harga makanan yang berlebihan. Momen MotoGP harus menjadi kesempatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada tamu, bukan untuk mengeksploitasi situasi.
Pelayanan yang ramah dan kebersihan tempat usaha harus menjadi prioritas utama para pelaku usaha. Selain itu, cita rasa khas makanan Lombok diharapkan tetap terjaga meskipun banyak pengunjung yang datang.
“Kami ingin para wisatawan merasa puas dan ingin kembali ke sini,” tuturnya, menekankan pentingnya pengalaman positif selama acara berlangsung. Hal ini akan berkontribusi pada citra baik pariwisata di daerah tersebut.
Peluang Ekonomi Melalui MotoGP Mandalika untuk Masyarakat
Event MotoGP Mandalika ini dianggap sebagai peluang emas bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat, terutama di Pulau Lombok. Kehadiran para pengunjung diharapkan dapat mendongkrak ekonomi lokal, termasuk sektor transportasi dan perhotelan yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Cahya menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang akan dihasilkan dari ajang ini tidak hanya bersifat sementara. Ini bisa menjadi momentum untuk mengembangkan lebih lanjut sektor-sektor yang berhubungan dengan pariwisata di masa depan.
Kehadiran pengunjung internasional akan mendatangkan manfaat jangka panjang bagi daerah. Peluang untuk memperkenalkan budaya dan keindahan Lombok kepada dunia juga akan semakin terbuka lebar.
Strategi untuk Menjaga Akomodasi Selama Acara Besar
Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Barat, Dewantoro Umbu Joka, juga mengomentari kesiapan penginapan menjelang event. Ia telah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur untuk mengundang anggota komunitas motor dari Malaysia agar berkunjung.
Ratusan wisatawan tersebut sudah memesan akomodasi untuk lima malam di Mandalika. Ini menunjukkan besarnya minat dari luar negeri untuk menyaksikan MotoGP secara langsung.
Umbu juga menekankan agar para pengusaha tidak memanfaatkan momentum ini dengan menaikkan tarif akomodasi secara tidak wajar. Hal ini dapat membuat pengunjung ragu untuk datang ke Mandalika, dan bahkan beralih ke tempat lain seperti Sepang di Malaysia.
Penting bagi setiap pelaku usaha untuk menyusun strategi yang tepat agar dapat tetap bersaing. Mereka disarankan mengikuti standar harga tinggi yang biasa berlaku pada musim liburan untuk menjaga kepercayaan para tamu. Dengan begitu, ekonomi lokal akan tetap terjaga dan berkembang tanpa menciptakan kesan negatif pada industry pariwisata.














