Jet Li, aktor terkenal asal China yang menjadikan dirinya salah satu ikon seni bela diri di dunia, baru-baru ini mengungkapkan perjalanan tentang kesehatan yang membawanya ke meja operasi. Ia mengonfirmasi telah mengetahui adanya masalah pada lehernya yang mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan tumor. Hal ini membuat banyak penggemar prihatin dan penasaran akan kondisi terkini dari sang bintang.
Dalam sebuah video yang diunggah ke platform media sosial, Jet Li berbagi cerita mengenai benjolan yang ditemukannya di sisi kanan lehernya saat melihat diri di cermin pada hari ulang tahunnya. Perasaan khawatir mulai menghantui dirinya ketika menyadari bahwa benjolan tersebut terasa keras saat ia menyentuhnya.
Awalnya, ia pergi menemui seorang dokter spesialis untuk mendapatkan diagnosis lebih akurat. Dokter yang ditemuinya menyatakan bahwa benjolan tersebut kemungkinan merupakan pembengkakan akibat gigi atau peradangan pada gusi yang mempengaruhi kelenjar getah bening di lehernya.
Namun, mengikuti saran dokter, Jet Li tidak berhenti melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ia mengkonsumsi obat antiinflamasi, tetapi tidak melihat adanya perbaikan pada kondisinya. Akhirnya, dia menjalani USG untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai masalah yang dihadapinya.
Proses Diagnosis yang Memusingkan dan Menentukan
Setelah pemeriksaan USG, Jet Li melanjutkan dengan pemindaian tomografi dan biopsi jarum. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia menderita tumor jinak, namun adanya area yang tidak jelas di dalam tumor membuat situasi semakin rumit. Hal ini memicu ketidakpastian di dalam dirinya dan membuatnya merasa perlu untuk berkonsultasi kembali dengan dokter.
Melihat bahwa ia tidak terlalu sibuk pada awal bulan Agustus, Jet Li akhirnya memutuskan untuk konsultasi lagi dengan dokternya. Dokter kemudian merekomendasikan agar tumor tersebut diangkat untuk dilakukan biopsi yang lebih mendalam. Ini adalah langkah yang penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatannya di masa depan.
Setelah menjalani operasi, psikologis Jet Li mengalami perubahan yang signifikan. Dia mendapatkan kabar baik setelah biopsi bahwa tumor tersebut 100 persen jinak, membebaskan beban yang selama ini ia pikul. Namun, proses perjalanan menuju diagnosis tersebut tidaklah mudah dan penuh dengan ketidakpastian yang harus dihadapi.
Dukungan Keluarga yang Tak Tergantikan
Dalam video lain yang diunggahnya, Jet Li juga menyebutkan bahwa keputusan untuk menjalani operasi didiskusikannya dengan istrinya, Nina Li Chi. Dia menyatakan bahwa istrinya sangat mendukung segala keputusan yang ia ambil, menunjukkan kekuatan dukungan keluarga dalam momen-momen kritis. Dukungan ini juga meliputi dua anak perempuannya dari pernikahan sebelumnya, menjadikan keputusan untuk berbagi informasi tentang kondisinya menjadi lebih mudah.
Jet Li bahkan menyampaikan kondisi kesehatannya kepada anak-anaknya, seperti Jane dan Jada, agar mereka tidak merasa khawatir jika suatu saat masalahnya berkembang. Meskipun sempat merasa ragu karena tidak ingin membebani pikiran anggota keluarganya, sang aktor akhirnya memutuskan untuk terbuka.
Pentingnya komunikasi dalam keluarga menjadi jelas dalam kisahnya. Dia memahami bahwa berbagi informasi mengenai kesehatan adalah cara terbaik untuk menjaga hubungan dan menjalin pengertian yang lebih dalam di antara anggota keluarga. Keterbukaan ini merupakan salah satu cara Jet Li menjalin keakraban dengan orang-orang terdekatnya.
Belajar dari Krisis Kesehatan yang Dialami
Jet Li juga mengingatkan publik bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Dengan membagikan pengalaman pribadinya, ia berharap dapat menjangkau orang lain yang mungkin berada dalam situasi serupa. “Jika ada masalah, perbaiki lah. Jika harus diangkat, lakukan lah, dan semuanya akan baik-baik saja,” ujarnya, menunjukkan sikap optimis meski dalam menghadapi tantangan kesehatan.
Menurutnya, penting untuk menghadapi masalah ini dengan kepala tegak dan sikap yang positif. Ia menekankan bahwa meski ada risiko yang harus dihadapi, setiap individu harus menghadapinya dengan keberanian. Bahkan, ia menyatakan bahwa jika ada kemungkinan sepeluang 10.000 atau 100.000 untuk meninggal di meja operasi, hal tersebut tidak seharusnya menjadi penghalang untuk mencari penyelesaian kepada masalah kesehatan.
Kisah Jet Li merupakan pengingat bahwa dalam hidup tidak ada garansi, dan setiap momen berharga harus dijalani dengan sepenuh hati. Dalam menghadapi tantangan, dia berharap dapat membantu orang lain untuk menemukan kekuatan dan keberanian dalam diri mereka sendiri, terlepas dari tantangan yang dihadapi.