Kim Kardashian mengungkapkan perasaannya saat berhubungan dengan mantan suaminya, Kanye West, dengan mengklaim bahwa ia mengalami apa yang dikenal sebagai Stockholm syndrome. Dalam episode perdana season ke-7 acara “The Kardashians,” Kardashian menyoroti betapa beratnya tekanan yang dirasakannya untuk melindungi dan mendukung West selama berbagai kontroversinya.
Ia mencatat, “Saya selalu merasa seperti terkena Stockholm syndrome, di mana saya selalu merasa bersalah dan terus-menerus ingin menolongnya.” Pernyataan ini menunjukkan kompleksitas emosional yang dihadapi Kardashian dalam hubungannya yang penuh gejolak dengan West.
Kardashian menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, ia menyembunyikan perasaan ini, merasakan dampak serius terhadap kesehatannya. Situasi ini telah memicu kondisi kulitnya, psoriasis, yang umumnya dipicu oleh tingkatan stres yang tinggi.
Menyaksikan Kontroversi dan Dampaknya pada Kesehatan Mental
Psoriasis merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup seseorang. Dalam kasus Kardashian, tekanan untuk melindungi Kanye West telah menjadi faktor penyebab utama munculnya gejala psoriasis tersebut. Stres yang berkepanjangan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisiknya, tetapi juga kesejahteraan mentalnya.
Dia mengisyaratkan bahwa tanggung jawab melindungi sang mantan suami sering kali membuatnya merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, di mana ia mengabaikan kebutuhan emosionalnya sendiri. Kardashian menjelaskan bahwa situasi tersebut menjadi semakin rumit karena mereka memiliki empat anak yang juga terlibat dalam dinamika keluarga yang sulit ini.
Lebih lanjut, Kardashian berbicara tentang importanti untuk melindungi anak-anaknya dari pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh perilaku Kanye. Ia memandangnya sebagai tugas utama sebagai seorang ibu untuk memastikan bahwa anak-anak mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman dan sehat.
Perspektif Baru Setelah Perceraian
Kardashian juga mengungkapkan bagaimana perspektifnya tentang tanggung jawab tersebut mulai berubah setelah ia menggugat cerai Kanye West pada tahun 2021. “Ini adalah pertama kalinya saya tidak merasakan tanggung jawab itu secara pribadi,” ujarnya, menandakan bahwa ia mulai memberi akses lebih untuk hidupnya sendiri tanpa tekanan dari hubungan yang penuh konflik.
Namun, keputusan untuk berpisah tidaklah mudah. dalam proses perceraian, Kardashian merasa harus menghadapi stigma stigma yang sering kali melekat pada orang tua tunggal, terutama di mata publik. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga citra positif di tengah kesulitan emosional yang dialaminya.
Dalam situasi ini, Kardashian juga berbicara seputar tuduhan Kanye yang merasa dijauhkan dari anak-anak mereka. Ia membantah tuduhan tersebut dengan tegas, menekankan bahwa perceraian tidak sama dengan penculikan dan keduanya masih memiliki akses dekat untuk berkomunikasi dengan anak-anak.
Kedinamisan Hubungan Keluarga Pasca-Perceraian
Setelah resmi bercerai pada tahun 2022, Kardashian dan West harus menavigasi hubungan baru sebagai mantan pasangan. Meskipun ada tantangan, Kardashian tetap berkomitmen untuk menjaga hubungan yang baik untuk kepentingan anak-anak mereka. Ia mengungkapkan, “Kami masih tinggal di alamat yang sama, jadi dia tahu di mana anak-anaknya.” Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pernikahan mereka telah berakhir, mereka tetap berusaha untuk berkomunikasi dan berkolaborasi demi kebaikan anak-anak.
Keempat anak mereka, yaitu North, Saint, Chicago, dan Psalm, adalah prioritas utama dalam hidup Kardashian. ia memahami bahwa anak-anak akan tumbuh dan menyaksikan semua momen, baik yang baik maupun buruk, sehingga penting baginya untuk menciptakan lingkungan yang penuh kasih. “Tugas saya sebagai seorang ibu adalah memastikan bahwa ketika perilaku itu terjadi, mereka terlindungi,” ujarnya.
Kardashian mengakui bahwa sulit untuk melihat anak-anak menghadapi situasi emosional yang pelik. Dengan segala yang telah terjadi, harapannya adalah bahwa anak-anak bisa memahami dan belajar dari setiap pengalaman yang mereka lalui, meskipun situasi keluarganya sangat tidak biasa.














