Buser.co.id
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    Buser.co.id
    No Result
    View All Result
    Home Properti

    Kisah Raja Gula Indonesia, Kejayaannya Hancur Dalam Semalam

    Habibi Kurniawan by Habibi Kurniawan
    August 4, 2025
    in Properti
    0
    Kisah Raja Gula Indonesia, Kejayaannya Hancur Dalam Semalam
    0
    SHARES
    0
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam industri gula, terutama dalam produksi dan ekspor tebu. Dunia gula di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejarah perjalanan konglomerat Oei Tiong Ham Concern (OTHC) yang pernah mendominasi pasar gula di Asia dan dunia pada awal abad ke-20.

    Konglomerat ini didirikan oleh Oei Tiong Ham, seorang pengusaha keturunan Tionghoa, pada tahun 1893 di Semarang. Dengan berbagai anak perusahaan yang tersebar di India, Singapura, hingga London, OTHC berhasil mengukuhkan diri sebagai raksasa di sektor gula.

    Berkat pengelolaan yang baik dan strategi bisnis yang brilian, OTHC mampu mengekspor hingga 200 ribu ton gula dalam periode 1911-1912. Ini merupakan pencapaian luar biasa yang mengalahkan perusahaan-perusahaan Barat dan membuat OTHC menguasai sekitar 60% pasar gula di Hindia Belanda.

    Keberhasilan OTHC tidak lepas dari kepemimpinan Oei Tiong Ham yang sangat visioner. Dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai 200 juta gulden, Oei Tiong Ham menjadikan nama OTHC sebagai simbol keberhasilan bisnis di era itu. Jika dikonversi dengan nilai saat ini, kekayaan tersebut setara dengan Rp 43,4 triliun.

    Sayangnya, setelah meninggal pada 6 Juli 1942, berbagai masalah mulai menghantui OTHC. Keluarga Oei yang mewarisi perusahaan harus menghadapi tantangan berat yang berujung pada kehancuran bisnis yang telah dibangun selama puluhan tahun.

    Salah satu masalah yang muncul adalah tuntutan ke pengadilan yang diajukan para pewaris untuk mengembalikan uang deposito jutaan gulden yang disimpan di De Javasche Bank sebelum Perang Dunia II. Mereka merasa bahwa pemerintah Indonesia tidak berhak menggunakan uang milik keluarga untuk tujuan pembangunan pabrik gula.

    Pada akhirnya, pengadilan memutuskan untuk mengabulkan tuntutan tersebut. Namun, keputusan ini justru menjadi awal dari masalah baru bagi OTHC, karena pemerintah merasa terancam dan mulai mencari cara untuk menyita aset-aset OTHC di Indonesia.

    Sejarah Singkat Oei Tiong Ham dan OTHC

    Oei Tiong Ham lahir di Semarang pada pertengahan abad ke-19, dan dengan tekad yang kuat, ia memulai usaha gulanya dari nol. Perusahaan ini berkembang pesat dan menjadi salah satu yang terpenting dalam sejarah industri gula di Asia.

    Kepemimpinan Oei Tiong Ham diisi dengan inovasi dan kehati-hatian. Ia memperkenalkan teknologi baru dalam proses produksi, yang menyebabkan OTHC menggandakan kapasitas produksinya dalam waktu singkat.

    Konglomerat ini tak hanya mengandalkan pasar lokal, tetapi juga menembus pasar internasional. Keberhasilannya dalam mengekspor gula ke berbagai negara menjadikan OTHC sebagai pelopor dalam industri gula, bahkan di tingkat global.

    Namun, kesuksesan ini tidak datang tanpa tantangan. Berbagai faktor eksternal, termasuk perang dan kebijakan pemerintahan yang berubah, mulai mengancam keberlangsungan bisnis OTHC.

    Setelah Oei Tiong Ham wafat, dinamika di dalam keluarga dan perusahaan mulai berubah. Terjadi friksi di antara pewarisnya yang berujung pada keputusan-keputusan strategis yang dapat membahayakan kelangsungan OTHC.

    Permasalahan Hukum dan Dampaknya Terhadap OTHC

    Kasus tuntutan pengembalian deposito menjadi titik balik bagi OTHC. Pengadilan Belanda memutuskan untuk mengembalikan deposito, namun keputusan ini diikuti dengan keresahan di kalangan pemerintah Indonesia.

    Pemerintah merasa bahwa pengembalian dana ini bisa menjadi preseden buruk dan memicu lebih banyak tuntutan dari pihak lain. Hal ini membuat mereka mencari jalan untuk mengendalikan aset-aset OTHC dengan cara yang lebih agresif.

    Dalam waktu cepat, pengadilan di Semarang memanggil pemilik saham Kian Gwan, yang merupakan bagian dari mesin penggerak OTHC. Sidang tersebut mengakibatkan keputusan yang merugikan bagi OTHC dan keluarganya.

    Paduan antara kondisi bisnis yang sudah melemah dan konflik internal di keluarga Oei memperburuk situasi. Akhirnya, pada 10 Juli 1961, seluruh aset OTHC disita oleh negara dalam satu malam.

    Penyitaan ini mencakup semua harta warisan Oei Tiong Ham, yang merupakan simbol dari kejayaan konglomerat tersebut. Aset yang disita kemudian dijadikan modal untuk mendirikan BUMN tebu yang dikenal dengan nama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) pada tahun 1964.

    Konsekuensi Penyitaan dan Akhir dari OTHC

    Setelah penyitaan ini, jejak OTHC dalam peta bisnis Indonesia praktis hilang. Perusahaan yang dulunya sangat berpengaruh kini tidak lagi memiliki keterlibatan di pasar gula nasional.

    Dampak dari pengambilalihan ini dirasakan tidak hanya oleh keluarga Oei tetapi juga oleh industri gula Indonesia secara keseluruhan. Banyak petani dan pekerja yang kehilangan mata pencaharian mereka akibat hilangnya satu raksasa di industri gula.

    Sejak saat itu, keturunan Oei Tiong Ham pun semakin tenggelam dalam sejarah. Aktivitas mereka di bidang bisnis tidak lagi sekuat pendahulunya, dan OTHC menjadi kenangan yang dilupakan.

    Kisah Oei Tiong Ham dan OTHC menggambarkan betapa cepatnya perubahan dapat terjadi dalam dunia bisnis. Dari kejayaan yang luar biasa, perusahaan bisa runtuh hanya dalam waktu singkat akibat faktor-faktor eksternal dan internal.

    Keberhasilan dan kegagalan OTHC memberikan pelajaran penting bagi dunia usaha saat ini. Ketahanan bisnis dan keberlanjutan sering kali ditentukan oleh bagaimana sebuah perusahaan bisa beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan yang ada.

    Tags: dalamGulaHancurindonesiaKejayaannyaKisahRajaSemalam
    Previous Post

    Mobil Listrik di RI Masih Banyak yang Belum Memiliki Suara Buatan

    Next Post

    Aksi Menarik Robot Humanoid dalam Mengolah Buah Bulat

    Habibi Kurniawan

    Habibi Kurniawan

    Next Post
    Aksi Menarik Robot Humanoid dalam Mengolah Buah Bulat

    Aksi Menarik Robot Humanoid dalam Mengolah Buah Bulat

    Stay Connected test

    • 23.9k Followers
    • 99 Subscribers
    • Trending
    • Comments
    • Latest
    Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta dari Anggaran Sendiri

    Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta dari Anggaran Sendiri

    July 31, 2025
    Atto 1 Mulai Inden Panjang, Beli di GIIAS 2025 Siap Dikirim Desember

    Atto 1 Mulai Inden Panjang, Beli di GIIAS 2025 Siap Dikirim Desember

    August 14, 2025
    Langkah Pertama Masih Kuasai Box Office

    Langkah Pertama Masih Kuasai Box Office

    August 5, 2025
    Memelihara Singa di Thailand Menyebabkan Keresahan di Masyarakat

    Memelihara Singa di Thailand Menyebabkan Keresahan di Masyarakat

    August 4, 2025
    Butuh 10 Tahun Membangun PLTA, Pengusaha Minta Dukungan Prabowo

    Butuh 10 Tahun Membangun PLTA, Pengusaha Minta Dukungan Prabowo

    0
    Dana Bansos Rp2,1 T Tersimpan di 10 Juta Rekening Tidak Aktif

    Dana Bansos Rp2,1 T Tersimpan di 10 Juta Rekening Tidak Aktif

    0
    Justin Hubner Bergabung dengan Fortuna Sittard Secara Resmi

    Justin Hubner Bergabung dengan Fortuna Sittard Secara Resmi

    0
    Pasar Chatuchak yang Jadi Fenomena Budaya Terkena Penembakan Massal

    Pasar Chatuchak yang Jadi Fenomena Budaya Terkena Penembakan Massal

    0
    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    August 15, 2025
    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    August 15, 2025
    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    August 15, 2025
    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    August 15, 2025

    Berita Terkini

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    August 15, 2025
    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    August 15, 2025
    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    August 15, 2025
    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    August 15, 2025

    Network

    Beritariau
    BitcoinNews
    simplenews
    rs-medikabsd
    upload
    ibnusutowohospital
    ademsari
    dermaluz
    jiexpo
    donghan
    icconsultant
    metroindo
    bentogroup
    gatranews
    kacapatri
    gemilangsukses
    siomom
    situskita
    masyumi
    dapurdia
    baginasipagi
    bacaajadulu
    sukagaming
    sobatsandi
    ragaminspirasi
    salamdokter
    buser
    morindonews
    wordpres
    sigarmas
    infotekno
    metroproperti
    siarandigital
    corinedefarme
    rhinocorp
    cloudmedia
    amornews
    newsbreak
    csms
    newszonamerah
    dutacendana
    mediahub
    ihsg
    diksinews
    publikita
    hostija
    suarakita
    warga
    pyramedia
    eratv
    analisanews
    ayonet
    getkurs
    senjupremium
    ppob-btn
    sekoja
    kasmaranjokowi
    sigmanews
    suarapetirnews
    getjobs
    beritakarya
    sekolahpenerbangan

    Buser.co.id

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470) +62812 6888 0169 [email protected]

    Follow Us

    Kategori

    Recent Posts

    • Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI
    • BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan
    • Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025
    • Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat
    • Akhir Pekan Ini Hadirkan Sederet Acara Spesial Kemerdekaan di TRANS7

      Copyright © 2025 buser.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang buser.co.id.

      No Result
      View All Result
      • Home
      • Berita
      • Bisnis
      • Bola
      • Entertainment
      • Health
      • Lifestyle
      • Otomotif
      • Properti
      • Tekno
      • Travel

      Copyright © 2025 buser.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang buser.co.id.