Belum lama ini, dunia kesehatan dirundung berita duka setelah seorang balita bernama Raya, berusia 4 tahun, meninggal dunia akibat infeksi cacing gelang yang menggerogoti tubuhnya. Dalam kasus yang sangat mengejutkan ini, lebih dari satu kilogram cacing hidup berhasil dikeluarkan dari tubuhnya setelah diagnosis askariasis ditegakkan oleh dokter yang merawatnya.
Askariasis merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Cacing ini adalah bagian dari kelompok cacing yang dikenal sebagai soil-transmitted helminths (STH), yang sangat bergantung pada lingkungan tanah untuk siklus hidupnya. Hal ini menjelaskan mengapa infeksi ini lebih umum terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk.
Telur cacing ini menyebar ke lingkungan melalui tinja penderita, yang kemudian mencemari tanah, air, atau bahkan makanan, memudahkan penyebarluasan penyakit. Dalam situasi seperti ini, kesadaran akan kebersihan menjadi kunci utama untuk mencegah infeksi.
Beragam Gejala Infeksi Cacing Gelang pada Manusia
Sekalipun infeksi cacing gelang sering kali tidak disadari, sejumlah gejala dapat menjadi petunjuk yang mengarah pada kondisi ini. Gejala yang muncul pun bervariasi, tergantung pada jumlah cacing yang ada dalam tubuh.
Pada tahap awal, infeksi ringan mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah cacing, akan muncul berbagai keluhan, mulai dari batuk kering hingga sesak napas jika cacing berada di paru-paru.
Ketika cacing menyentuh bagian usus, gejala seperti mual, sakit perut, muntah, dan diare dapat dirasakan. Nafsu makan yang menurun dan penurunan berat badan juga sering terjadi akibat keberadaan cacing dalam jumlah banyak di usus.
Pada kondisi yang lebih parah, infeksi cacing dapat menyebabkan sumbatan pada usus, yang bisa berujung pada malnutrisi. Inilah yang menjadi faktor risiko yang mematikan, seperti yang dialami oleh Raya.
Penyebaran dan Cara Penularan Askariasis
Askariasis dapat menular melalui beberapa cara, dan pemahaman akan proses penularannya sangat penting untuk pencegahan. Telur cacing dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui sayuran atau buah yang tidak dicuci, atau bahkan melalui tangan yang kotor setelah bermain tanah.
Setelah tertelan, telur akan menetas di usus kecil dan larvanya dapat bermigrasi melalui aliran darah menuju paru-paru. Dari sana, cacing akan kembali ke usus untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.
Proses ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit ini. Cacing betina dewasa dapat bertelur hingga 200 ribu butir per hari, yang menjadikan infeksi ini sangat cepat berkembang biak.
Oleh karena itu, kesadaran akan ancaman dari cacing ini harus ditingkatkan untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang terdekat.
Kenapa Anak-Anak Lebih Rentan Terhadap Infeksi Cacing Gelang?
Dalam banyak kasus, anak-anak sering kali menjadi kelompok yang lebih rentan terhadap infeksi ini. Kebiasaan bermain di tanah dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan bisa menjadi faktor utama penyebabnya.
Rentan terhadap infeksi, anak-anak biasanya tidak terbiasa untuk menjaga kebersihan tangan mereka, terutama setelah bermain atau sebelum makan. Hal ini membuat mereka lebih berisiko menelan telur cacing yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan mereka.
Namun demikian, walaupun askariasis dapat diobati dengan obat antiparasit yang sedang banyak tersedia, cara paling efektif tetaplah pencegahan. Menghindari terpapar telur cacing jauh lebih baik daripada mengobati infeksi setelah terjadi.
Kebiasaan yang baik dalam menjaga kebersihan sangatlah penting, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan mencuci sayuran serta buah dengan baik. Memastikan lingkungan tetap bersih juga adalah langkah pencegahan yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk mencegah infeksi cacing gelang: rutin mengonsumsi obat cacing setiap enam bulan sekali, terutama untuk anak-anak; membiasakan mencuci tangan dengan sabun; mencuci bersih sayuran dan buah sebelum dimakan; serta menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah pencemaran.