Jalur pendakian Gunung Sumbing via Garung, Wonosobo, Jawa Tengah, ditutup sementara mulai hari ini hingga 6 November 2025. Keputusan ini diambil sehubungan dengan adanya kegiatan pengajian akbar di Desa Garung serta perlunya perbaikan untuk jalur pendakian tersebut.
Gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa dan memiliki daya tarik yang luar biasa bagi para pendaki. Jalur pendakian via Garung menjadi pilihan populer, namun kali ini harus dilewati karena kegiatan penting dan perbaikan yang diperlukan.
Pemberitahuan resmi mengenai penutupan jalur pendakian ini disampaikan melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mugi Lestari. Surat tersebut memberikan informasi yang jelas dan mendorong para pendaki untuk mencari rute alternatif selama periode penutupan.
Perlunya Penutupan Jalur Pendakian untuk Kegiatan Penting
Penutupan jalur pendakian ini dilakukan untuk mendukung kegiatan masyarakat setempat. Pengajian akbar yang diadakan oleh Dusun Garung menjadi salah satu alasan utama penutupan.
Selain itu, perbaikan jalur juga menjadi hal yang sangat diperhatikan demi keselamatan para pendaki. Keputusan ini diambil setelah konsultasi antara pengurus dan pengelola pendakian Gunung Sumbing.
Surat edaran yang berisi informasi penutupan jalur pendakian diunggah di media sosial resmi, menjangkau lebih banyak pendaki yang berencana untuk melintasi rute tersebut. Ini menunjukkan transparansi dalam komunikasi dan keterlibatan masyarakat setempat.
Sejarah Penutupan Jalur Pendakian Gunung Sumbing
Penting untuk diketahui, penutupan jalur pendakian ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, jalur pendakian via Garung juga harus ditutup akibat kebakaran yang melanda area tersebut pada September 2023.
Cuaca ekstrem juga pernah menjadi penyebab penutupan jalur pada bulan Januari 2020. Keputusan-keputusan ini diambil semata-mata untuk melindungi keselamatan para pendaki.
Hal ini mencerminkan komitmen pengelola dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bagi semua pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam Gunung Sumbing.
Pentingnya Kesadaran dan Kerjasama Masyarakat
Komunitas lokal berperan penting dalam pengelolaan jalur pendakian. Keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan dan mendukung kegiatan sosial.
Dengan adanya acara seperti pengajian akbar, masyarakat dapat bersatu dan memperkuat ikatan antarwarga. Ini adalah contoh bagaimana kegiatan sosial bisa berjalan beriringan dengan aspek ekowisata.
Sebagai pendaki, penting untuk menghargai keputusan yang diambil oleh pengelola jalur pendakian. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan mendukung upaya perbaikan infrastruktur jalur pendakian.














