Masyarakat perlu lebih waspada terhadap aksi penipuan yang marak terjadi, khususnya yang berkaitan dengan informasi perpajakan. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan memberikan peringatan penting terkait tindakan peretasan data pribadi yang dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Saat ini, modus penipuan semakin canggih dan dapat muncul melalui berbagai saluran komunikasi seperti pesan singkat, email, dan aplikasi. Pihak-pihak tidak bertanggung jawab tersebut sering menyamar sebagai DJP untuk menipu masyarakat agar memberikan informasi sensitif mereka.
Modus Penipuan yang Perlu Diwaspadai oleh Warga
Modus penipuan yang umum terjadi adalah phishing, di mana penipu mengirimkan pesan seolah-olah dari DJP, meminta wajib pajak untuk memvalidasi data pribadi. Ada kalanya mereka juga mengirimkan tautan atau meminta unduhan aplikasi yang tampak resmi tetapi sebenarnya berbahaya.
Saat individu mengklik tautan yang diberikan, mereka sering diarahkan ke situs yang menyerupai web resmi DJP, di mana mereka diminta untuk memasukkan informasi penting seperti nomor rekening dan kata sandi. Hal ini memberikan akses kepada penipu untuk mengambil alih kontrol atas data pribadi dan akun bank milik korban.
Penipuan ini juga dapat melibatkan aplikasi yang diinstal tanpa disadari, yang mengandung malware, memungkinkan penyerang untuk mengawasi aktivitas di perangkat elektronik dan mendapatkan informasi rahasia dengan mudah.
Cara Menghindari Penipuan dan Melindungi Diri Sendiri
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengabaikan semua komunikasi yang mencurigakan dari sumber yang tidak dikenal. Ciri-ciri pesan atau telepon yang potensial merupakan penipuan sering kali mencakup bahasa yang mendesak atau permintaan informasi sensitif secara langsung.
Sebelum mengklik tautan atau mengunduh aplikasi, sebaiknya lakukan verifikasi terlebih dahulu mengenai keaslian sumber informasi tersebut. Pastikan untuk hanya menggunakan saluran resmi dan situs web terpercaya untuk segala informasi perpajakan.
Penting untuk tidak mentransfer uang ke rekening yang tidak jelas dengan alasan biaya pajak atau administrasi, serta selalu menggunakan otentikasi dua faktor untuk semua akun digital untuk meningkatkan keamanan.
Langkah yang Harus Diambil Jika Menjadi Korban Penipuan
Apabila telah terlanjur mengklik tautan yang mencurigakan, segera periksa data yang telah dimasukkan dan lakukan tindakan pencegahan. Jangan ragu untuk menghubungi bank untuk memblokir rekening jika informasi sensitif telah diberikan.
Jika aplikasi mencurigakan sudah terinstal, sebaiknya matikan koneksi internet dan hapus aplikasi tersebut segera setelahnya. Langkah ini dapat membatasi akses penipu terhadap perangkat Anda.
Dalam situasi terburuk, jika saldo rekening telah hilang, segera hubungi layanan konsumen untuk mendapatkan bantuan, serta buat laporan di platform resmi seperti Indonesia Anti-Scam Centre untuk meningkatkan kesadaran akan penipuan ini.














