Perum Bulog menegaskan bahwa kualitas stok beras nasional tetap terjaga, meski ada isu yang mengkhawatirkan mengenai penurunan mutu. Saat ini, Bulog menguasai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 3,9 juta ton, dengan 75 persen di antaranya berasal dari pengadaan dalam negeri dan sisanya merupakan hasil impor dari penugasan pemerintah yang direncanakan hingga akhir 2024.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Suyamto, mengungkapkan bahwa mereka menjaga seluruh stok yang dikelola secara ketat agar memenuhi standar kualitas yang layak untuk dikonsumsi. Dari jumlah total 3,9 juta ton tersebut, terdapat beras yang akan mendapatkan prioritas untuk dilakukan reproses.
Reproses adalah langkah perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar beras tetap dalam kualitas baik, yang dapat disalurkan dan layak konsumsi. Menurut Suyamto, beras yang memerlukan reproses ini jumlahnya kurang dari 0,1 persen dari total stok yang dikelola saat ini.
Strategi Perum Bulog dalam Memastikan Kualitas Beras Nasional
Untuk menjaga kualitas beras, Perum Bulog menerapkan prosedur rutin pemeliharaan beras di gudang. Salah satu langkah penting yang diambil adalah sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) yang berfungsi untuk mencegah dan mengelola serangan hama secara efektif.
PHGT meliputi berbagai tindakan preventif, seperti penyemprotan pestisida secara rutin dan fumigasi saat ada indikasi serangan hama. Setiap harinya, kondisi gudang dan lingkungan penyimpanan juga dimonitor untuk memastikan tidak ada kondisi yang berpotensi merugikan kualitas beras.
Pemeriksaan laboratorium juga menjadi bagian dari proses ini untuk memastikan bahwa beras yang disimpan memenuhi kelayakan konsumsi. Semua langkah yang diambil menunjukkan komitmen Bulog untuk menjaga stok beras tetap higienis, aman, dan berkualitas.
Pemeriksaan Kualitas Secara Rutin dan Komitmen Bulog
Direktur Utama Perum Bulog, Rizal, menekankan pentingnya pemeriksaan kualitas beras sebelum disalurkan ke masyarakat. Segala bentuk beras yang akan didistribusikan untuk program pemerintah, baik melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun Bantuan Pangan (Banpang), harus melalui proses pemeriksaan yang ketat.
Demi memastikan beras sampai ke masyarakat dalam kondisi terbaik, Bulog berkomitmen melakukan pemeriksaan kuantitas dan kualitas sebelum proses pengemasan ulang. “Kami ingin memastikan bahwa beras yang sampai kepada masyarakat selalu layak konsumsi,” jelas Rizal.
Secara berkala, Bulog juga melakukan pemeriksaan kualitas di laboratorium yang terakreditasi nasional untuk memastikan keamanan pangan. Pengujian terakhir dilakukan pada Agustus 2025 di beberapa laboratorium untuk memverifikasi kualitas beras yang disimpan sebanyak 3,9 juta ton tersebut.
Hasil Pengujian Laboratorium: Bukti Kualitas Terjamin
Hasil dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa kandungan beras yang disimpan di gudang Bulog masih memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan. Ini membuktikan bahwa stok beras yang dikelola tetap terjaga kualitasnya dan layak untuk dikonsumsi.
Dengan komitmen ini, Perum Bulog sebagai BUMN pangan bertanggung jawab menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional. Melalui berbagai upaya dan langkah yang dilakukan, Bulog ingin mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan dan kualitas pangan di tanah air.
Masyarakat dapat merasa tenang karena Bulog tidak hanya bertanggung jawab untuk mengelola stok, tetapi juga berupaya melakukan berbagai prosedur guna memastikan distribusi beras yang aman dan berkualitas. Ini adalah salah satu aspek penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional di tengah tantangan yang ada.