Buser.co.id
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    Buser.co.id
    No Result
    View All Result
    Home Berita

    Profesor Ini Kritik Keras Negara Muslim Terkait Nasib Gaza dan Afghanistan

    Habibi Kurniawan by Habibi Kurniawan
    August 3, 2025
    in Berita
    0
    Profesor Ini Kritik Keras Negara Muslim Terkait Nasib Gaza dan Afghanistan
    0
    SHARES
    0
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Seorang profesor terkemuka mengeluarkan kritik pedas terhadap respons para negara Muslim terhadap krisis yang terjadi di Gaza dan Afghanistan. Menurutnya, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang merupakan perhimpunan dari 57 negara mayoritas Muslim ini lebih banyak berbicara daripada bertindak dalam menghadapi masalah ini.

    Profesor Emeritus Studi Timur Tengah dan Asia Tengah dari Universitas Nasional Australia, Amin Saikal, menekankan bahwa keberadaan OKI seharusnya menghadirkan solusi nyata, namun kenyataannya berbeda. Dalam tulisannya, Saikal mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap kurangnya tindakan koheren dari negara-negara Muslim dalam mengatasi situasi yang sangat mendesak ini.

    “Kehancuran Gaza dan dominasi kekuasaan Taliban di Afghanistan menjadi dua isu krusial yang membutuhkan perhatian serius,” jelas Saikal. Ia menambahkan bahwa dalam kedua kasus tersebut, respons yang diberikan sangat tidak memadai.

    Menurut Saikal, OKI seakan tidak mampu memanfaatkan potensi yang ada untuk memberikan bantuan yang diperlukan atau menjalin kerjasama dalam mengatasi permasalahan tersebut. OKI lebih sering disibukkan dengan pernyataan dan seruan yang tidak diiringi dengan tindakan nyata di lapangan.

    Salah satu indikasi lemahnya respon OKI adalah ketidakmampuannya untuk mempengaruhi negara-negara tetangga Israel, seperti Mesir dan Yordania, agar membuka perbatasan untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dengan posisi strategis yang dimiliki, seharusnya negara-negara tersebut bisa mendukung misi kemanusiaan yang mendesak.

    Tidak hanya itu, Saikal juga menyoroti ketidakmampuan OKI dalam mendorong negara-negara seperti Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab untuk menghentikan hubungan diplomatik dengan Israel. Ini penting untuk mendorong adanya solusi dua negara yang adil bagi Palestina dan Israel.

    Lebih jauh lagi, seruan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, untuk menangguhkan Israel dari Organisasi PBB juga tampaknya tidak mendapatkan respon yang diharapkan dari OKI. Saikal mencatat bahwa situasi ini menunjukkan kegagalan kolektif dalam mengadvokasi hak-hak Palestina di forum internasional.

    Dalam konteks Afghanistan, OKI juga tidak mampu memberi tekanan kepada pemerintahan Taliban yang dikenal sangat otoriter. Salah satu isu hangat adalah larangan pendidikan bagi anak perempuan yang digariskan oleh Taliban, yang sampai saat ini belum ada langkah efektif untuk mengubah kebijakan tersebut.

    Desakan dari Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, untuk menyatukan ulama dan otoritas agama demi melawan keputusan Taliban tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Dalam waktu singkat, sikap OKI justru berubah, menarik diri dari campur tangan dalam urusan Afghanistan.

    Tantangan yang Dihadapi OKI dalam Krisis Global

    Terhadap ketidakcukupan respons OKI, Saikal menunjukkan bahwa ada beberapa alasan yang mendasarinya. Salah satu masalah utama adalah bahwa negara-negara anggota OKI belum mampu berfungsi sebagai jembatan untuk menyusun strategi yang kohesif dalam menanggapi tantangan geopolitik, khususnya dalam konteks ketegangan antara kelompok sektarian.

    Di dalam OKI, tidak ada kesepakatan untuk bertindak dalam kesatuan, malah sering kali terjadi persaingan dan ketidakpastian antar negara anggota. Hal ini membuat inisiatif untuk menjunjung kepentingan umat Islam menjadi sangat lemah dan tidak terarah.

    Salikal menekankan bahwa saatnya reformasi dalam struktur dan fungsi OKI perlu dipertimbangkan. Organisasi ini seharusnya bisa menjadi alat untuk menyatukan suara umat Muslim dan memperkuat posisi mereka di kancah internasional.

    Tindak lanjut yang lebih nyata dari deklarasi dan retorika diperlukan untuk melawat isu-isu mendesak. Tanpa langkah konkrit, situasi di Gaza dan Afghanistan akan terus berlarut-larut, menambah kesengsaraan umat Islam di berbagai belahan dunia.

    Apa yang terjadi selanjutnya tentu menjadi perhatian penting tidak hanya bagi negara-negara Muslim, tetapi juga bagi komunitas internasional yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global. Melihat kondisi saat ini, OKI perlu berbenah agar bisa lebih efektif dan relevan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada.

    Langkah-Langkah yang Harus Diambil oleh OKI

    Terdapat beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh OKI untuk meningkatkan efektivitasnya dalam merespons krisis yang berkepanjangan. Pertama-tama, adanya kerjasama yang lebih kuat antara negara-negara anggota untuk merumuskan kebijakan bersama dalam penanganan isu-isu mendesak seperti Palestina dan Afghanistan sangat diperlukan.

    Selanjutnya, OKI harus dapat menggunakan pengaruh dan sumber daya yang dimiliki oleh negara-negara kaya untuk mendukung inisiatif perdamaian yang inklusif. Ini juga termasuk mendorong negara-negara yang memiliki kekuatan politik untuk lebih aktif dalam membela hak-hak umat Islam di level internasional.

    Satu lagi langkah penting adalah meningkatkan peran diplomasi dalam menjalin komunikasi dengan negara-negara non-Muslim. Okupasi dan penindasan terhadap rakyat Palestina, serta kebijakan diskriminatif di Afghanistan harus diangkat sebagai isu global yang membutuhkan perhatian bersama.

    Dalam hal ini, OKI juga perlu memperkuat basis yang lebih representatif dari semua negara anggota, termasuk melibatkan organisasi non-pemerintah dan kelompok masyarakat sipil. Dengan cara ini, suara rakyat dapat lebih terdengar, dan tindakan yang diambil akan lebih sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan.

    Terakhir, penting bagi OKI untuk terus melakukan evaluasi dan introspeksi. Dengan mendengarkan kritik dari akademisi dan praktisi, OKI bisa merumuskan langkah-langkah perbaikan yang konkret sehingga dapat memenuhi harapan umat Muslim seluruh dunia.

    Tags: AfghanistandanGazainiKerasKritikMuslimNasibNegaraProfesorTerkait
    Previous Post

    5 Lokasi Penuh Kuman di Kamar Hotel yang Mungkin Mengandung Virus dan Bakteri

    Next Post

    Tingkatkan Pelayanan Ramah Disabilitas oleh Kementerian Investasi

    Habibi Kurniawan

    Habibi Kurniawan

    Next Post
    Tingkatkan Pelayanan Ramah Disabilitas oleh Kementerian Investasi

    Tingkatkan Pelayanan Ramah Disabilitas oleh Kementerian Investasi

    Stay Connected test

    • 23.9k Followers
    • 99 Subscribers
    • Trending
    • Comments
    • Latest
    Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta dari Anggaran Sendiri

    Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta dari Anggaran Sendiri

    July 31, 2025
    Atto 1 Mulai Inden Panjang, Beli di GIIAS 2025 Siap Dikirim Desember

    Atto 1 Mulai Inden Panjang, Beli di GIIAS 2025 Siap Dikirim Desember

    August 14, 2025
    Langkah Pertama Masih Kuasai Box Office

    Langkah Pertama Masih Kuasai Box Office

    August 5, 2025
    Memelihara Singa di Thailand Menyebabkan Keresahan di Masyarakat

    Memelihara Singa di Thailand Menyebabkan Keresahan di Masyarakat

    August 4, 2025
    Butuh 10 Tahun Membangun PLTA, Pengusaha Minta Dukungan Prabowo

    Butuh 10 Tahun Membangun PLTA, Pengusaha Minta Dukungan Prabowo

    0
    Dana Bansos Rp2,1 T Tersimpan di 10 Juta Rekening Tidak Aktif

    Dana Bansos Rp2,1 T Tersimpan di 10 Juta Rekening Tidak Aktif

    0
    Justin Hubner Bergabung dengan Fortuna Sittard Secara Resmi

    Justin Hubner Bergabung dengan Fortuna Sittard Secara Resmi

    0
    Pasar Chatuchak yang Jadi Fenomena Budaya Terkena Penembakan Massal

    Pasar Chatuchak yang Jadi Fenomena Budaya Terkena Penembakan Massal

    0
    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    August 15, 2025
    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    August 15, 2025
    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    August 15, 2025
    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    August 15, 2025

    Berita Terkini

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    August 15, 2025
    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    August 15, 2025
    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    August 15, 2025
    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    August 15, 2025

    Network

    Beritariau
    BitcoinNews
    simplenews
    rs-medikabsd
    upload
    ibnusutowohospital
    ademsari
    dermaluz
    jiexpo
    donghan
    icconsultant
    metroindo
    bentogroup
    gatranews
    kacapatri
    gemilangsukses
    siomom
    situskita
    masyumi
    dapurdia
    baginasipagi
    bacaajadulu
    sukagaming
    sobatsandi
    ragaminspirasi
    salamdokter
    buser
    morindonews
    wordpres
    sigarmas
    infotekno
    metroproperti
    siarandigital
    corinedefarme
    rhinocorp
    cloudmedia
    amornews
    newsbreak
    csms
    newszonamerah
    dutacendana
    mediahub
    ihsg
    diksinews
    publikita
    hostija
    suarakita
    warga
    pyramedia
    eratv
    analisanews
    ayonet
    getkurs
    senjupremium
    ppob-btn
    sekoja
    kasmaranjokowi
    sigmanews
    suarapetirnews
    getjobs
    beritakarya
    sekolahpenerbangan

    Buser.co.id

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470) +62812 6888 0169 [email protected]

    Follow Us

    Kategori

    Recent Posts

    • Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI
    • BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan
    • Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025
    • Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat
    • Akhir Pekan Ini Hadirkan Sederet Acara Spesial Kemerdekaan di TRANS7

      Copyright © 2025 buser.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang buser.co.id.

      No Result
      View All Result
      • Home
      • Berita
      • Bisnis
      • Bola
      • Entertainment
      • Health
      • Lifestyle
      • Otomotif
      • Properti
      • Tekno
      • Travel

      Copyright © 2025 buser.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang buser.co.id.