Semarang menjadi salah satu kota yang melahirkan banyak inovasi di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu contohnya adalah Super Roti, yang berhasil memanfaatkan bahan bekatul menjadi produk roti yang diminati. Dengan keberhasilan ini, Super Roti tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal dan global.
Didirikan oleh Ismiyati, Super Roti memulai perjalanan bisnisnya di dapur rumah pada tahun 2011. Awalnya, produk yang dihasilkan adalah roti berbahan dasar terigu, namun seiring waktu, terinspirasi oleh kebutuhan pasar, Ismiyati mulai berinovasi menggunakan bekatul sebagai bahan utama, yang kemudian mendefinisikan identitas produk mereka.
Perubahan ini merupakan langkah penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi Super Roti, terutama penolakan dari distributor yang menyatakan produk mereka tidak memiliki keunikan. Dengan ide menggunakan bekatul, Ismiyati menghadirkan alternatif yang menarik dan menampilkan kelebihan dari bahan yang semula terabaikan ini.
Inovasi dan Pemasaran Super Roti di Pasar Global
Inovasi Super Roti tidak berhenti pada produksi. Memanfaatkan bahan bekatul yang kaya akan gizi, produk ini berhasil menarik perhatian konsumen baik lokal maupun internasional. Kualitas produk yang unik menjadi daya tarik tersendiri, dan membuka peluang pemasaran di negara-negara seperti Singapura dan Belgia.
Partisipasi dalam pameran pameran UMKM juga memberikan kesempatan pada Super Roti untuk menjalin kerjasama dengan buyer luar negeri. Ismiyati menjelaskan bahwa pada tahun 2022, mereka berhasil melakukan pengiriman produk ke Singapura melalui kemitraan dengan Onna Food, yang merupakan langkah penting untuk membuka akses pasar lebih luas.
Pertumbuhan yang signifikan ini juga menjadi catatan penting bagi Super Roti dalam mengatasi tantangan di masa pandemi. Meskipun sempat mengalami penurunan omzet, tetapi inovasi yang terus dilakukan membuat mereka mampu memulihkan kinerja bisnisnya dalam waktu yang relatif cepat.
Dukungan dari Bank Indonesia Pemberdayaan UMKM
Bank Indonesia (BI) memainkan peran kunci dalam pemberdayaan UMKM, salah satunya Super Roti. Sejak menjadi binaan BI tahun 2019, banyak program dan pelatihan yang diberikan untuk meningkatkan kapasitas serta daya saing produk tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara sektor publik dan swasta dapat memperkuat ekonomi lokal.
Program-program tersebut meliputi pelatihan digitalisasi dan bantus akses keuangan bagi UMKM yang menjadi binaan. BI juga memfasilitasi UMKM untuk melakukan standarisasi produk, yang akan sangat berdampak pada kemampuan bersaing produk lokal di pasar global.
Lebih lanjut, melalui program onboarding UMKM, BI memberikan pelatihan praktis dalam penguasaan teknologi digital. Dengan demikian, Super Roti dan UMKM lainnya diharapkan bisa lebih optimal dalam menjalankan bisnis mereka di era digital.
Tantangan dan Solusi yang Dihadapi oleh Super Roti
Tantangan yang dihadapi Super Roti, terutama selama pandemi, menjadi pelajaran berharga bagi Ismiyati dan tim. Penurunan omzet mencapai 50% pada sektor terigu, sementara bekatul mengalami kenaikan harga. Situasi tersebut memicu inovasi agar produk mereka tetap bersaing di pasaran.
Berhadapan dengan begitu banyak rintangan, Super Roti tetap beradaptasi dan mencari solusi demi kelangsungan bisnisnya. Ismiyati menjelaskan bahwa mereka terus mencari peluang baru dan tetap fokus pada kualitas produk, sehingga dapat menunjukkan keberhasilan dalam penjualan, terutama di pasar internasional.
Walau berbagai tantangan muncul, Super Roti menjadikan pengalaman tersebut sebagai motivasi untuk berinovasi dan beradaptasi lebih baik di masa depan. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari lembaga terkait, mereka optimis dapat terus berkembang.