Buser.co.id
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    Buser.co.id
    No Result
    View All Result
    Home Properti

    Serangan Harimau Ciptakan Ketakutan di Jakarta, 800 Pemburu Dikerahkan

    Habibi Kurniawan by Habibi Kurniawan
    July 30, 2025
    in Properti
    0
    Serangan Harimau Ciptakan Ketakutan di Jakarta, 800 Pemburu Dikerahkan
    0
    SHARES
    0
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Populasi harimau liar di dunia saat ini mengalami penurunan drastis, dengan hanya tersisa sekitar 4.000 ekor. Sebagai spesies yang menduduki posisi puncak dalam rantai makanan, keberadaan harimau sebagai predator sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, pengaruh manusia melalui perburuan dan perusakan habitat berkontribusi besar terhadap penurunan jumlah mereka.

    Untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi harimau, setiap tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Harimau Internasional. Peringatan ini menjadi pengingat bagi masyarakat dunia tentang tanggung jawab kita dalam menjaga keanekaragaman hayati dan keberlangsungan hidup satwa langka ini.

    Di Indonesia, aktivitas perburuan harimau telah berlangsung selama berabad-abad. Meski sering kali dilakukan dengan alasan perlindungan warga, aktivitas ini berakibat fatal terhadap populasi harimau, yang semakin menipis dari tahun ke tahun.

    Sejarah mencatat bahwa Jakarta, yang dulunya dikenal sebagai Batavia, menjadi salah satu lokasi di mana perburuan harimau dilakukan. Ini terjadi sebagai respons terhadap ancaman dari harimau yang berkeliaran bebas di daerah pemukiman penduduk.

    Membedah Sejarah Perburuan Harimau di Jakarta

    Ratusan tahun lalu, Jakarta merupakan wilayah dengan hutan lebat dan satwa liar yang melimpah, termasuk harimau Jawa. Dalam konteks tersebut, masyarakat tidak hanya menghadapi tantangan dari sistem kolonial tetapi juga harus berjuang melawan ancaman harimau yang berkeliaran.

    Sejarawan Peter Boomgaard mencatat dalam karyanya, bahwa selama periode antara 1633 hingga 1687 terdapat banyak kasus serangan harimau terhadap manusia. Catatan ini menunjukkan bahwa ancaman nyata dari harimau melampaui sekadar cerita rakyat.

    Sebagian besar serangan terjadi di kawasan kebun tebu, yang menjadi tempat persembunyian harimau. Kebun-kebun tersebut tidak hanya rimbun tetapi juga mengandung hewan-hewan kecil yang menjadi mangsa harimau, menjadikannya habitat yang ideal.

    Pada tahun 1644, salah satu serangan yang terkenal mengakibatkan kematian seorang warga saat berburu. Hal ini menunjukkan betapa berbahayanya situasi di mana manusia dan harimau saling berinteraksi dengan cara yang tidak aman.

    Tindakan Pemerintah Kolonial untuk Mengatasi Ancaman

    Menanggapi situasi yang semakin mengkhawatirkan, pemerintah kolonial Belanda menggalakkan perburuan harimau. Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1644, VOC mengerahkan banyak orang untuk menumpas hewan-hewan buas ini demi melindungi warga.

    Perburuan ini tidak hanya melibatkan tentara, tetapi juga mengajak partisipasi masyarakat sipil dengan imbalan berupa uang tunai yang cukup menggiurkan. Hadiah ini bervariasi tergantung pada ukuran harimau yang berhasil ditangkap.

    Insentif ini mendorong masyarakat untuk berburu, bahkan banyak yang melakukannya secara mandiri demi mendapatkan keuntungan. Akibatnya, jumlah harimau yang terbunuh setiap tahunnya sangat tinggi, sampai-sampai mencapai lebih dari 50 ekor hanya di kawasan Batavia.

    Dengan semakin menipisnya populasi harimau, hewan-hewan ini terpaksa mencari habitat baru di daerah lain seperti Banten dan Bogor. Namun, perburuan tetap berlangsung, membuat keadaan semakin kritis untuk spesies yang terancam punah ini.

    Dampak Perubahan Ekonomi Terhadap Populasi Harimau

    Perubahan ekonomi dan pembukaan lahan untuk perkebunan dan kegiatan kolonial lainnya juga berkontribusi terhadap konflik antara manusia dan harimau. Banyak hutan yang dibuka, menjadikan harimau sering berinteraksi dengan manusia dan ternaknya.

    Antropolog R. Wessing dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa perburuan harimau bukan saja terkait dengan ancaman langsung, tetapi juga mencerminkan perubahan sosial dan ekonomi. Konsekuensi dari interaksi ini menyebabkan terjadinya korban jiwa yang cukup banyak.

    Rata-rata korban jiwa akibat serangan harimau mencapai 2.500 orang per tahun, yang semakin memperburuk situasi. Hal ini menjadikan tindakan berburu harimau sebagai langkah “perlu” untuk keselamatan masyarakat.

    Selama bertahun-tahun, tekanan tersebut mengakibatkan penurunan signifikan dalam populasi harimau, terutama harimau Jawa. Pada tahun 1940, diperkirakan hanya tersisa sekitar 200-300 ekor saja, hingga akhirnya dinyatakan punah pada tahun 1980-an.

    Dengan begitu, perjuangan antara manusia dan harimau di Indonesia mencerminkan dampak dari kegiatan ekonomi dan perubahan sosial yang kompleks, yang sering kali berujung pada musnahnya spesies yang seharusnya dilestarikan. Kesadaran dan langkah nyata diperlukan untuk menjaga keanekaragaman hayati demi masa depan yang lebih baik.

    Tags: CiptakanDikerahkanHarimauJakartaKetakutanPemburuSerangan
    Previous Post

    Mengenal Aion UT, Hatchback Listrik Saingan Dolphin dan Cloud EV

    Next Post

    Penyebab Banjir Besar di Beijing Menewaskan Puluhan Orang

    Habibi Kurniawan

    Habibi Kurniawan

    Next Post
    Penyebab Banjir Besar di Beijing Menewaskan Puluhan Orang

    Penyebab Banjir Besar di Beijing Menewaskan Puluhan Orang

    Stay Connected test

    • 23.9k Followers
    • 99 Subscribers
    • Trending
    • Comments
    • Latest
    Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta dari Anggaran Sendiri

    Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta dari Anggaran Sendiri

    July 31, 2025
    Atto 1 Mulai Inden Panjang, Beli di GIIAS 2025 Siap Dikirim Desember

    Atto 1 Mulai Inden Panjang, Beli di GIIAS 2025 Siap Dikirim Desember

    August 14, 2025
    Langkah Pertama Masih Kuasai Box Office

    Langkah Pertama Masih Kuasai Box Office

    August 5, 2025
    Memelihara Singa di Thailand Menyebabkan Keresahan di Masyarakat

    Memelihara Singa di Thailand Menyebabkan Keresahan di Masyarakat

    August 4, 2025
    Butuh 10 Tahun Membangun PLTA, Pengusaha Minta Dukungan Prabowo

    Butuh 10 Tahun Membangun PLTA, Pengusaha Minta Dukungan Prabowo

    0
    Dana Bansos Rp2,1 T Tersimpan di 10 Juta Rekening Tidak Aktif

    Dana Bansos Rp2,1 T Tersimpan di 10 Juta Rekening Tidak Aktif

    0
    Justin Hubner Bergabung dengan Fortuna Sittard Secara Resmi

    Justin Hubner Bergabung dengan Fortuna Sittard Secara Resmi

    0
    Pasar Chatuchak yang Jadi Fenomena Budaya Terkena Penembakan Massal

    Pasar Chatuchak yang Jadi Fenomena Budaya Terkena Penembakan Massal

    0
    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    August 15, 2025
    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    August 15, 2025
    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    August 15, 2025
    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    August 15, 2025

    Berita Terkini

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI

    August 15, 2025
    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan

    August 15, 2025
    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025

    August 15, 2025
    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat

    August 15, 2025

    Network

    Beritariau
    BitcoinNews
    simplenews
    rs-medikabsd
    upload
    ibnusutowohospital
    ademsari
    dermaluz
    jiexpo
    donghan
    icconsultant
    metroindo
    bentogroup
    gatranews
    kacapatri
    gemilangsukses
    siomom
    situskita
    masyumi
    dapurdia
    baginasipagi
    bacaajadulu
    sukagaming
    sobatsandi
    ragaminspirasi
    salamdokter
    buser
    morindonews
    wordpres
    sigarmas
    infotekno
    metroproperti
    siarandigital
    corinedefarme
    rhinocorp
    cloudmedia
    amornews
    newsbreak
    csms
    newszonamerah
    dutacendana
    mediahub
    ihsg
    diksinews
    publikita
    hostija
    suarakita
    warga
    pyramedia
    eratv
    analisanews
    ayonet
    getkurs
    senjupremium
    ppob-btn
    sekoja
    kasmaranjokowi
    sigmanews
    suarapetirnews
    getjobs
    beritakarya
    sekolahpenerbangan

    Buser.co.id

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470) +62812 6888 0169 [email protected]

    Follow Us

    Kategori

    Recent Posts

    • Daftar Tempat Wisata di Jabodetabek dengan Promo HUT ke-80 RI
    • BUMN Danantara Harus Adopsi AI Menurut Telkom, Manusia Bisa Digantikan
    • Isuzu Mencatat 969 SPK Selama GIIAS 2025
    • Madonna Minta Paus Leo Kunjungi Gaza Sebelum Terlambat
    • Akhir Pekan Ini Hadirkan Sederet Acara Spesial Kemerdekaan di TRANS7

      Copyright © 2025 buser.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang buser.co.id.

      No Result
      View All Result
      • Home
      • Berita
      • Bisnis
      • Bola
      • Entertainment
      • Health
      • Lifestyle
      • Otomotif
      • Properti
      • Tekno
      • Travel

      Copyright © 2025 buser.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang buser.co.id.