Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, mengungkapkan pentingnya peran masyarakat dalam membantu pemerintah melakukan tugas sosialnya. Dalam konteks ini, ia menyoroti perlindungan sosial yang dianggarkan sebesar Rp508,2 triliun untuk mendukung mereka yang tidak mampu. Harapannya adalah setiap individu yang memiliki kemampuan finansial dapat ikut berkontribusi memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Virtual dengan Komite IV DPD RI. Ia menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan memastikan jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang paling rentan.
Kepedulian bersama menjadi kunci dalam menyukseskan program ini, di mana masyarakat mampu diharapkan berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah. Sri Mulyani percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat mampu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan sosial.
Pentingnya Perlindungan Sosial untuk Masyarakat Kurang Mampu
Sri Mulyani menegaskan bahwa perlindungan sosial sepanjang hayat penting bagi masyarakat Indonesia. Anggaran yang dialokasikan dalam APBN bertujuan untuk memberikan dukungan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, khususnya selama masa sulit. Perlindungan ini menjadi jaminan sosial bagi mereka yang berada dalam kondisi rawan.
Ia menjelaskan bahwa langkah pemerintah mencakup intervensi langsung untuk mendukung kelompok-kelompok tertentu. Misalnya, program kesehatan ibu dan anak yang dirancang untuk memastikan segi kesehatan serta pemenuhan gizi bagi bayi dan balita.
Berbagai program sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi salah satu bukti seriusnya pemerintah dalam melindungi warga yang tidak mampu. Melalui program ini, anak-anak yang baru lahir hingga berusia lima tahun mendapatkan bantuan agar tumbuh dengan baik.
Berbagai Program Bantuan untuk Anak dan Keluarga
Pemerintah juga menyediakan bantuan pendidikan melalui program Indonesia Pintar (PIP) yang mencakup anak-anak dari tingkat SD hingga SMA. Dengan anggaran mencapai Rp15,5 triliun, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Selain itu, Sekolah Rakyat juga digulirkan dengan anggaran Rp4,9 triliun untuk memberikan pendidikan yang layak. Dengan inisiatif-inisiatif ini, pemerintah berusaha menciptakan kesetaraan dalam akses pendidikan bagi semua anak di bangsa ini.
Sri Mulyani menambahkan, ada juga program makan bergizi gratis yang dianggarkan Rp335 triliun di 2026 untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup. Ini merupakan upaya serius untuk meningkatkan kesehatan generasi penerus bangsa.
Jaminan Sosial untuk Lansia dan Pekerja
Di samping itu, pemerintah memberikan perhatian khusus pada lansia dengan program-program bantuan seperti PKH untuk lansia. Selain itu, terdapat program Atensi yang menyediakan rehabilitasi sosial termasuk pemakaman bagi lansia, serta dukungan gizi yang memadai.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya jaminan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan, serta subsidi untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bantuan-bantuan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat usaha mikro.
Ia menegaskan bahwa semua program ini ditujukan untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Kesehatan dan kesejahteraan sosial menjadi prioritas utama dalam penganggaran negara.
Pemerintah juga berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat yang mengalami kesulitan, sembari mengajak masyarakat yang mampu untuk patuh dalam membayar pajak.