Sektor perhotelan di Thailand menghadapi tantangan besar tahun ini setelah mengalami lonjakan tarif selama empat tahun berturut-turut. Rata-rata harga kamar hotel di negara ini telah hampir dua kali lipat sejak 2021, namun kini mengalami penurunan yang signifikan.
Menurut data dari Tris Rating, penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah turis, terutama dari China dan negara-negara Asia lainnya. Diperkirakan, kedatangan turis asing total akan mencapai 33,1 juta pada tahun ini, menurun 5,6% dibandingkan tahun lalu.
Saat ini, Thailand tengah berupaya mengatasi dampak pandemi yang berkepanjangan terhadap industri pariwisata. Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand juga mencatat penurunan kedatangan wisatawan asing selama delapan bulan pertama tahun ini sebesar 7,2%, dengan total 21,9 juta kedatangan.
Sementara itu, meskipun turis dari beberapa negara utama mengalami penurunan, terdapat juga peningkatan signifikan dari pasar baru. Turis India, misalnya, kini berada di antara lima sumber utama kedatangan wisatawan ke Thailand dan ini membantu mengimbangi kerugian dari pasar lain.
Perlambatan Pasar Pariwisata di Thailand
Perlambatan dalam sektor pariwisata dapat dilihat dari menurunnya jumlah wisatawan dari pasar-pasar besar seperti China, Malaysia, dan Korea Selatan. Negara-negara ini biasanya merupakan penyumbang utama wisatawan ke Thailand, sehingga dampaknya cukup terasa.
Ketidakpastian yang dialami oleh konsumen juga berkontribusi pada situasi ini. Dengan banyaknya berita negatif dan tantangan di pasar global, orang-orang cenderung lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan mereka.
Peningkatan turis dari negara-negara jarak jauh menjadi angin segar bagi pariwisata Thailand. Kedatangan wisatawan dari Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan angka yang positif, masing-masing naik 7,4% dan 15,6% dibandingkan tahun lalu.
Ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan dalam beberapa pasar, Thailand tetap dapat menarik perhatian dari pasar lain. Negara ini masih menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman liburan yang unik.
Dinamika Harga Kamar Hotel di Thailand
Dalam menghadapi tantangan ini, banyak pemilik hotel dipaksa untuk menyesuaikan harga kamar agar tetap bersaing. Tris Rating memprediksi bahwa tingkat hunian hotel akan tetap datar atau bahkan sedikit menurun akibat penurunan kedatangan wisatawan.
Menurut laporan tersebut, meskipun ada lonjakan pasca-pandemi, situasi ini tidak mampu berlanjut ke tahun mendatang. Banyak hotel kini mengandalkan promosi untuk menjaga tingkat hunian mereka, terutama di Bangkok.
Diskon dan penawaran khusus menjadi strategi yang umum digunakan oleh hotel-hotel berbintang. Hal ini terutama berlaku untuk properti properti premium yang bersaing dalam tingkat tarif kamar yang semakin menurun.
Keberhasilan untuk mempertahankan pasar huniannya sangat bergantung pada bagaimana operator dapat mengelola tarif mereka di tengah meningkatnya persaingan. Fasilitas tambahan dan pengalaman unik menjadi kunci untuk menarik wisatawan.
Perubahan Tren Turis dari China
Tris Rating memperkirakan jumlah turis dari China akan turun drastis menjadi 4,6 juta tahun ini. Angka ini jelas menurun dibandingkan 6,7 juta pada tahun lalu, sejalan dengan tren penurunan yang sudah terlihat sejak awal tahun.
Ternyata, banyak wisatawan China telah beralih ke destinasi alternatif. Negara-negara seperti Jepang dan Vietnam semakin menarik perhatian dengan pertumbuhan pesat jumlah turis dari China, hampir 70% dan 78% berturut-turut.
Tren ini menunjukkan bahwa jika Thailand tidak mampu menarik kembali wisatawan China, ada kemungkinan akan terjadi perubahan permanen dalam preferensi perjalanan mereka. Hal ini tentu memerlukan perhatian lebih dari pemangku kepentingan di sektor pariwisata.
Pihak analis memperingatkan dampak negatif yang mungkin timbul jika ketidakpastian ini berlanjut. Dengan terus meningkatnya penawaran kamar yang menyaingi permintaan, masalah ini dapat berdampak lebih jauh bagi industri perhotelan di Thailand.
Di sisi lain, dengan pemulihan yang tampaknya lambat dari pasar baru, operator hotel perlu memikirkan strategi inovatif untuk tetap relevan di pasar yang kompetitif ini. Perubahan dalam strategi pemasaran dan peningkatan kualitas layanan menjadi suatu keharusan untuk menjaga daya tarik.














